Beberapa orang mungkin mengalami hal ini, ingin menanam sayuran di rumah, tapi nggak tahu harus mulai dari mana. Jangankan praktiknya, ilmunya saja nggak pernah tahu sama sekali. Apakah kamu salah satunya?
Jika iya, nggak usah terlalu khawatir. Setelah membaca tulisan ini sampai tuntas, saya yakin kamu akan punya gambaran besar tentang cara berkebun sayuran di pekaranga rumah. Yang ternyata nggak sesulit seperti yang kamu pikirkan.
Seperti apa lebih tepatnya? Ikuti langkah-langkah cara berkebun sayuran di pekarangan rumah bagi pemula berikut ini!
Menentukan Lokasi Bertanam
Banyak area pekarangan rumah yang bisa kamu jadikan tempat menanam sayuran. Di dalam ruangan sekalipun bisa asal metode bertanamnya tepat.
Beberapa area rumah yang sering dijadikan sebagai tempat menanam sayuran paling populer memang di halaman depan atau halaman belakang. Tapi selain itu, kamu juga bisa menanam di rooftop atau balkon jika punya.
Lebih anti mainstream lagi, kamu bahkan bisa memanfaat dinding maupun pagar rumah. Yang penting, lokasi untuk berkebun yang kamu pilih bisa mendapatkan sinar matahari secara langsung, sepanjang hari.
Usahakan juga dekat dengan sumber air, ya. Eh, tapi ini kan menanam di rumah, bisalah ya diusahakan kalau urusan air.
Mau berkebun di mana? Cek 6 Lokasi untuk Menanam Sayuran di Rumah!
Memilih Jenis Sayuran yang akan Ditanam
Sudah mendapatkan gambaran lokasi berkebun yang pas? Saatnya memilih jenis sayuran yang akan kamu tanam. Saat memilih nggak usah terlalu bingung, sih.
Pilih saja tanaman yang mudah tumbuh dan cepat panen. Seperti kangkung, bayam, sawi hijau, pokcoy, selada, dan kailan. Lambat laun, kamu bisa mulai menanam sayuran buah seperti cabe, tomat, buncis, dan kacang panjang.
Ini rekomendasinya: Jenis sayuran yang mudah tumbuh.
Memilih Metode Menanam
Selain menanam langsung di tanah, berbagai metode atau teknik menanam sayuran di rumah yang bisa kamu gunakan antara lain:
- Hidroponik
- Aquaponik
- Vertikultur
- Menanam dalam pot/polybag
- No-Dig gardening (berkebun tanpa mencangkul)
Penjelasan lengkapnya coba cek di sini => 5 Metode bertanam sayuran
Menyediakan Media Tanam yang Cocok
Lokasi sudah ada, jenis sayuran dan metode menanam sudah dipilih. Langkah selanjutnya adalah menyediakan media tanam yang cocok untuk sayuran.
Hampir semua tanaman termasuk sayuran membutuhkan media tanam yang gembur dan kaya unsur hara. Karena itu, nggak bisa jika hanya mengandalkan satu jenis media tanaman saja. Kamu perlu mencampur beberapa media tanam.
Para praktisi biasanya akan memberikan rekomendasi campuran media tanam sesuai pengalaman pribadinya. Tapi yang paling banyak saya temukan, mereka biasa merekomendasikan campuran kompos, tanah, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:2:1:1.
Ketahui petunjuk membuat Campuran Media Tanam yang Bagus untuk Sayuran!
Melakukan Penyemaian Sayuran
Selagi menyiapkan media tanam, kamu juga harus melakukan penyemaian. Apa maksudnya? Penyemaian itu adalah proses menanam benih menjadi bibit di tempat khusus, yakni dia area atau wadah yang lebih kecil.
Tujuannya agar ketika benih mulai bertunas jadi lebih mudah dirawat, terlindungi dari angin, hujan besar, dan terik matahari siang yang terlalu panas. Media untuk penyemaian bisa menggunakan media yang sama dengan media tanam untuk pembesaran.
Oh ya, ada beberapa jenis sayuran yang nggak perlu disemai dan dibibitkan terlebih dahulu. Contohnya buncis, kacang panjang, dan jagung. Artinya tanaman ini bisa ditanam di pot besar atau di lahan penanaman langsung.
Biar makin paham soal penyemaian, yuk kunjungi artikel berikut => Penyemaian Sayuran dengan Alat Sederhana.
Pindah Tanam di Sore Hari
Pindah tanam ini maksudnya adalah memindahkan bibit dari area pembibitan ke lahan penanaman atau ke pot yang lebih besar. Untuk selanjutnya diberikan serangkaian perawatan sampai tanaman besar dan siap untuk dipanen.
Tanaman yang baru dipindah biasanya akarnya butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Ya, nggak hanya manusia yang butuh adaptasi. Itulah kenapa, pindah tanam sebaiknya kamu lakukan di sore hari.
Kalau di pagi hari, apalagi siang hari, tanaman keburu lemas dan layu gara-gara penguapan yang tinggi. Sementara akarnya belum bisa menyerap cairan dari lingkungan baru dengan sempurna. Akibatnya tanaman bisa mati.
Perawatan Tanaman Sayuran
Proses selanjutnya setelah pindah tanam adalah perawatan. Ini adalah fase paling krusial dalam proses berkebun. Aktifitas perawatan tanaman meliputi pemupukan, penyiraman, pemangkasan, dan pengendalian gulma, hama, dan penyakit. Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Pemupukan
Kita bicara berkebun secara organik dulu ya. Kalau kamu memutuskan untuk berkebun secara organik, maka kamu tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali. Supaya tanaman tetap bisa tumbuh subur meski tanpa pupuk kimia, caranya ada dua.
Pertama kamu perlu menggunakan media yang kaya unsur hari. Kedua kamu bisa menggunakan pupuk organik buatan pabrik yang saat ini sudah banyak tersedia dan kamu bisa membelinya secara online.
Kalau kamu nggak terlalu fanatik untuk menghasilkan tanaman organik. Kamu bisa menggunakan pupuk kimia tambahan untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Ada banyak jenis merk pupuk di pasaran, baik yang organik maupun yang non organik. Kamu bisa pakai yang mana saja. Cara pakainya tinggal kamu ikuti di bagian petunjuk yang biasanya tertera di bagian belakang kemasan.
Ketahui cara saya dalam mengendalikan hama dan penyakit yang ramah lingkungan dan skala rumah tangga.
2. Penyiraman
Sama seperti manusia, tanaman juga butuh cairan. Jika sedang musim kemarau dan cuaca sangat terik, tanaman perlu kamu siram dua kali sehari di pagi dan sore hari. Tapi, jika lagi musim hujan, kamu sesuaikan saja. Kalau media masih basah, kamu tak perlu melakuka penyiraman.
3. Pemangkasan
Pemangkasan adalah proses mengurangi beberapa daun, cabang, dan tunas tanaman yang kurang produktif. Contohnya dua daun yang tumbuh pertama kali, daun dan batang yang warnanya menguning, cabang bagian bawah, serta tunas air.
4. Pengendalian Gulma, Hama dan Penyakit
Sejauh ini, pertanian di Indonesia masih mengandalkan pestisida dalam mengendalikan gulma (tanaman pengganggu), hama (hewan pengganggu), dan penyakit pada tanaman. Padahal penggunaan pestisida secara jangka panjang nggak baik buat lingkungan maupun kesehatan manusia.
Maka dari itu, berkebun di rumah sebaiknya nggak pakai pestisida, ya. Sesuai pengalaman pribadi saya, gulma, hama, dan penyakit tanaman juga tak terlalu menggangu untuk proses berkebun di lingkungan rumah.
Jikapun ada masih bisa saya kendalikan secara mekanis, yakni dengan memangkas dan membuang tanaman yang terserang hama atau penyakit, serta mencabut gulma seperti rumput.
Panen dan Pasca Panen
Proses terakhir dari aktifitas berkebun adalah panen dan pasca panen. Setiap tanaman memiliki usia panennya sendiri-sendiri. Pelajari lebih lanjut usia panen dari tanaman yang kamu tanam.
Untuk pasca panen mungkin tak akan jadi soal. Sebab berkebunnya di rumah, jadi setelah panen tanaman bisa langsung kamu masak. Jadi tak perlu ada perlakukan khusus setelah pasca panen.
Beda cerita kalau kamu menanam dalam skala besar, tindakan pasca panen perlu kamu perhatikan dengan baik.
Kesimpulan Cara Berkebun Sayuran di Pekaranga Rumah
Secara umum, cara menanam sayuran dan tanaman lainnya itu ya sama saja. Dimulai dari menyiapkan lahan, penyemaian dan pembibitan, pindah tanam, perawatan, dan panen.
Pada beberapa bagian saja nanti ada yang berbeda. Sebab ada tanaman yang memang butuh perlakukan khusus. Misal, daun pada tanaman cabe yang sebaiknya dipangkas adalah yang tumbuh di ketiak batang. Tanaman pare yang ternyata punya banyak tunas air.
Oleh karenanya, selain mengetahui cara berkebun sayuran di pekarangan rumah secara umum. Kamu juga perlu mempelajari karakter khusus dari tanaman yang akan kamu tanam nantinya. Sehingga kamu bisa melakukan perawatan dengan tepat.
Tapi setidaknya, sekarang kamu sudah mendapatkan gambaran besar tentang bagaimana cara berkebun sayuran di pekarangan rumah. Lain waktu, silahkan kembali ke blog ini untuk mendapatkan ilmu berkebun sayuran di rumah lainnya!
[…] bisa loh berpartisipasi dalam program penanaman pohon meski ada di rumah. Gimana […]
[…] Sebelum mulai menanam sayuran di rumah, ada baiknya kamu memahami dulu langkah-langkahnya. Sebelumnya saya sudah menulis tentang hal tersebut, silakhan dibaca pada tautan berikut, cara menanam sayuran di rumah. […]
[…] Mau menanam mentimun di rumah? Ini panduan lengkap => Cara Menanam Sayuran di Rumah. […]