Kesalahan saat Diet – Saya sudah mencoba berbagai metode diet. Mulai dari diet mayo, diet keto, diet Tya Ariestya, OCD, GGL, Food Combining, sampai diet gak makan nasi.
2 diantaranya berhasil membantu saya menyusutkan badan. Sayang, programnya tak saya lanjutkan setelah satu bulan mencoba. Sehingga tubuh saya kembali menggemuk.
Sisanya, ada yang bertahan dua hari, satu hari, dan ada yang setengah hari. Hmm, kok bisa?
Kesalahan saat Diet
Rupanya ada banyak kesalahan saat diet yang saya lakukan. Kali ini saya akan menuliskannya sebagai pengingat. Sebab, satu minggu ini saya telah memulai program diet kembali.
Tentunya, saya tidak mau mengulangi kesalahan yang dulu-dulu. Apa sajakah kesalahan-kesalahan tersebut?
#1 Diet Mulai Besok Mulu
Diet mulai besok. Kalimat ini sering saya ucapkan ketika baru diet setengah hari, tiba-tiba disodori makanan kesukaan dan saya tak sanggup menolak.
Ini sih sama ja ya dengan gak siap diet. Pengennya kurus, cuma masih malas jika harus nahan gak makan bakso, mie instan, roti cokelat, dan berbagai makanan favorit lainnya.
Baca Juga: Kategori Memoar
#2 Niat Diet yang Salah
Selain cuma niat di mulut doang. Kesalahan diet yang sering saya lakukan adalah salah niat. Pengennya cuma kurus, langsing, dan body aduhai.
Emangnya gak boleh? Ya, boleh-boleh saja. Cuma alasan-alasan tersebut tidak boleh mendominasi.
Sesuai pengalaman, nih. Ketika motivasi terkuat saya untuk diet adalah pengen kurus. Maka ketika saya gak kurus-kurus dengan cepat, saya langsung stres.
#3 Terlalu Diet Ekstrim
Saya pernah mencoba diet ekstrim beberapa kali. Pernah tidak mengonsumsi minyak, gula, dan garam. Yang paling ekstrim sampai tidak pernah makan nasi.
Apa yang terjadi? Diet saya cuma bertahan sehari. Paling lama dua hari saja.
Ya, gimana sanggup. La wong bawaannya lapar mulu dan badan lemas kekurangan energi. Terus, setelah kembali makan nasi langsung bablas. Kayak orang balas dendam.
Baca Juga: Kategori Tips Menulis
#3 Metode Diet gak Cocok
Paling sering saya tergiur dengan hasil diet orang lain. Sehingga saya langsung mencoba metode yang mereka coba tanpa mengkaji lebih dalam.
Sementara kondisi dan kebutuhan mereka dengan saya berbeda jauh. Baik deri segi keuangan, fasilitas, sosial, dan kebiasaan.
Di posisi ini kita memang harus pintar-pintar membaca apa maunya tubuh. Saya sendiri paling gak bisa sama diet yang melarang makan nasi, garam, gula, dan produk olahan.
Sejauh ini 2 diet yang cocok ke saya adalah OCD dan GGL. Keduanya pernah saya coba. OCD bikin berat badan turun sampai 10 kg. GGL bikin ukuran baju dari XL jadi L.
#4 Berhenti di Tengah Jalan dan Maunya Cepat Kurus
Terus kalau OCD dan GGL adalah metode diet yang cocok. Lantas kenapa saya gemuk lagi?
Saya tidak konsisten. Baru mencoba satu bulan sudah berhenti. Padahal progres sudah terlihat jelas.
Secara tidak sadar waktu itu saya berpikir diet cukup sebulan saja. Padahal minimal 6-12 bulan lah untuk menuju BB ideal.
Misal target sudah tercapai, harus dilanjutkan dengan maintenence. Bukan kembali lagi ke pola hidup lama yang bikin gendut.
Baca Juga: Tentang Penulis
#5 Kurang Ilmu Diet yang Tepat
Setelah saya pikir-pikir, kenapa kesalahan 1 sampai 4 terjadi? Tidak lain tidak bukan karena saya kurang ilmu diet yang benar.
Dulu saya berpikir diet itu cuma tentang bagaimana menguruskan badan dengan mengurangi makan. Sehingga kalori yang masuk ke tubuh defisit.
Diet juga bukan cuma soal menahan diri untuk tidak mengkonsumsi makanan tinggi kalori. Di mana makanan tinggi kalori biasanya adalah makanan yang enak-enak. Seperti bakso, mie ayam, dan sosis.
Lebih dari itu, diet ternyata lebih kepada proses, pengendalian diri dan membangun kebiasaan untuk hidup dengan cara yang lebih sehat. Sesuatu yang harus kita lakukan seumur hidup.
Mengingat tubuh saya yang mulai protes. Semua baju mulai sesak, tubuh cepat lelah, dan pinggang ketika bangun tidur serta ketika berlama-lama duduk terasa sakit.
Saya akhirnya memutuskan untuk kembali diet. Saya berencana menuliskan perjalanan diet saya sebagai pengontrol dan penyemangat.
Kali ini saya harus bisa menghindari kesalahan saat diet yang dulu saya lakukan. Terus diet kali ini saya pakai metode apa? Tunggu cerita diet journey saya selanjutnya, ya!
[…] Baca Juga: 6 Kesalahan Saat Diet […]
[…] Tulisan ini, tentu tidak saya tujukan untuk kamu saja. Utamanya malah saya tujukan pada diri sendiri. Sebab saya juga termasuk orang yang suka tergiur dengan hasil diet orang lain. Sehingga sering melakukan diet yang salah. […]
[…] kondisi ini, makanya aku berani diet secara mandiri. Agar tak melakukan kesalahan saat diet, aku banyak-banyak belajar cara melakukan diet yang benar. Sejauh ini, aku banyak menonton youtube […]
[…] hasil perhitungan IMT. Maka berat badan saya masuk kategori obesitas tingkat 2. Karena itulah saya diet. Sebab, jika saya ingin IMT saya normal. Maka berat badan saya […]