diet sukses

3 Kunci Diet Sukses tanpa Menyiksa, Catatan Diet II

Diet Sukses – Tulisan ini merupakan catatan diet saya yang kedua. Diet yang saya maksud adalah diet dalam rangka menguruskan badan. Saya pribadi lebih cocok menyebutnya sebagai program fat loss.

Diet yang saya lakukan sudah berjalan selama kurang lebih 40 hari. Progres yang saya dapatkan cukup memuaskan. Berat badan (BB) memang tidak turun banyak, hanya 5 kg saja. Itu pun penurunannya tidak stabil. Karena kalau saya makannya sembarangan meski cuma sehari atau 2 hari, BB saya bisa langsung naik lagi antara 1-2 kg.

Tapi kalau ukuran tubuh, semuanya mengecil. Lingkar perut turun 9 cm, dari 98 cm jadi 89 cm. Lingkar pinggul turun 5 cm, dari 111 cm jadi 106 cm. Dan lingkar dada turun sebanyak 11 cm, dari 98 cm jadi 87 cm.

3 Kunci Diet Sukses

Disclaimer dulu ya, saya bukan dokter, bukan praktisi kesehatan, bukan ahli gizi, juga bukan binaragawan, yang punya pemahaman penuh tentang ilmu tubuh, kesehatan, maupun nutrisi.

Di sini saya hanya berbagi pengalaman saja. Tujuan utamanya sebagai pengontrol diri. Dengan menuliskan pengalaman diet, saya harap bisa melakukan evaluasi secara berkala serta menjaga konsistensi dan komitmen.

Ok, ada 3 kunci supaya diet yang kita jalani berhasil. 3 kunci ini saya pelajari dari kanal youtubenya Dien and Mey, pendiri program fat loss Gak Gendut Lagi. Dikenal juga sebagai diet GGL.

Apa saja 3 kunci tersebut? Mindset, nutrisi, dan olahraga. Mari bahas satu persatu kenapa 3 kunci ini sangat penting.

progres diet

1. Mindset yang Benar ketika Diet

Saya akan mulai dari pembahasan tentang mindset. Kenapa? Karena menurut pendapat saya, ini merupakan pondasi utama dalam menjalani program diet.

Kalau mindsetnya salah, sudah bisa dipastikan diet yang kita jalani juga akan gagal. Ini bukan omong kosong. Saya sudah membuktikannya.

Saya ini diet bukan cuma sekali dua kali. Sejak usia belasan tahun, saya sudah mencoba diet dengan berbagai metode. Apa yang terjadi? Semua gagal. Sempat sekali berhasil, tapi akhirnya jadi gemuk lagi. Semua ini terjadi, karena mindset saya tentang diet, salah besar.

Berdasarkan pada hasil evaluasi yang saya lakukan secara mandiri. Berikut beberapa mindset ketika diet yang harus kita perbaiki.

  1. Diet ada batas waktunya. Sebulan, tiga bulan, atau satu tahun saja. Pokoknya sampai BB normal. Setelah itu akan kembali lagi ke pola hidup lama yang tidak sehat. Padahal diet itu harus kita lalukan seterusnya. Makanya ada nasehat ‘pilihlah metode diet yang bisa kita lakukan seumur hidup’.
  2. Makan sedikit sama dengan cepat kurus. Ada bahkan yang sampai cuma makan apel atau ubi saja. Itu kan menyiksa sekali? Bayangkan, berapa lama sih kita kuat menahan rasa lapar? Sementara ada loh metode diet yang bisa bikin tetap kenyang dan makan enak.
  3. BB harus turun dengan cepat, seminggu turun 10 kg. Dengan pola pikir seperti ini, kemungkinan yang akan terjadi 2 hal berikut. Pertama cepat menyerah sebab turun 10 kg dalam seminggu itu berat banget. Kedua dietnya sembarangan dan tidak sehat, yang penting BB turunnya drastis.
  4. Melanggar aturan diet, artinya diet gagal. Banyak yang tak sadar, diet itu butuh pembiasaan. Makanya harus ada upaya latihan membangun kebiasaan baru. Jika di awal-awal kadang nakal sedikit, makan bakso atau fried chiken. Ya, tak apa. Jangan dietnya yang dihentikan, tapi makan bakso dan fried chiken-nya yang jangan diulangi.

2. Defisit Kalori dan Kebutuhan Nutrisi Tubuh

Siapapun yang ingin melakukan program diet dalam rangka menguruskan badan. Wajib banget memahami konsep defisit kalori. Pada pembahasan sebelumnya saya sempat membahas defenisi dari defisit kalori. Tapi baiklah, saya akan menjelaskannya kembali.

Mengutip dari ners.unair.ac.id, kalori adalah satuan atau nilai yang menunjukkan banyaknya jumlah energi yang diperoleh dari minuman dan makanan. Setiap makanan dan minuman memiliki jumlah kalorinya masing-masing.

Contoh, kalori dalam 100 gr wortel sebesar 34,1 kkal (kilo kalori). 100 gr nasi putih memiliki kalori sebanyak 130 kkal. 1 humburger besar nilai kalorinya adalah 426 kkal.

Kebutuhan kalori setiap orang itu berbeda-beda. Tergantung pada usia, BB, aktifitas, dan jenis kelamin. Saya sendiri memiliki kebutuhan kalori sebanyak 1900 kalori dalam sehari.

Jika saya ingin menjaga berat badan, saya tidak boleh mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori di atas 1900. Karena, apabila ada kelebihan kalori, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk lemak tubuh. Dan inilah yang menjadi penyebab utama kegemukan dan obesitas.

Nah, jika saya ingin menguruskan badan, saya harus defisit kalori. Defisit kalori ini ada aturannya. Pertama, defisitnya hanya boleh antara 300-500 kalori per hari. Kedua, harus tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi tubuh.

Nutrisi tubuh itu ada nutrisi makro dan nutrisi mikro. Nutrisi makro berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan nutrisi mikro adalah vitamin dan mineral.

Baik nutrisi makro ataupun nutrisi mikro hanya bisa kita dapatkan secara seimbang melalui makanan sehat. Bukan fast food seperti hot dog, fried chiken. dan humberger. Bukan makanan yang melalui banyak proses pengolahan seperti bakso, sosis, dan mie ayam. Juga bukan makanan berminyak dan minuman yang tinggi gula.

Selain karena nutrisinya rendah, makanan-makanan tersebut juga tinggi kalori. Tidak cepat mengenyangkan malah kadang bikin cepat lapar.

Terus kenapa sih harus defisit kalori? Tadi saya sudah menjelaskan sedikit. Kelebihan kalori akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak. Lemak ini berfungsi sebagai cadangan energi.

Dengan melakukan defisit kalori, harapannya tubuh akan memanfaatkan lemak sebagai sumber energi pengganti. Sehingga perlahan lemak tubuh akan berkurang dan ukuran tubuh jadi normal kembali.

Pola makan saat diet

3. Diet tanpa Olahraga? No!

Tak bisa dipungkiri. Masih banyak orang yang malas berolahraga. Saya pun juga begitu. Ya, gimana. Olahraga itu memang bikin capek, bikin ngos-ngosan, juga bikin keringetan.

Jadi saya bisa memaklumi jika ada orang yang mencari diet tanpa olahraga. Dan memang, ada kok orang yang berhasil diet meski tidak berolahraga.

Tapi, kalau sekarang, saya lebih memilih diet dengan olahraga. Dengan berolahraga, tentunya proses penurunan berat badan juga lebih cepat.

Selain itu, olahraga punya banyak manfaat. Menyehatkan jantung, meningkatkan massa otot dan tulang, mengurangi resiko penyakit berat seperti stroke, melancarkan sirkulasi darah, dan segudang manfaat lainnya.

Dengan berolahraga, nantinya tubuh tidak hanya kurus tapi juga sehat. Tubuh jadi lebih bugar, otot kencang, dan tidak cepat lelah.

Pola Diet Sukses tanpa Menyiksa ala Luluk Sobari

Kalau sekarang saya berani bilang, insyaalloh diet saya yang sekarang akan berhasil. Karena saya menjalaninya dengan santai dan nyaman.

Sebelum memulai diet, pertama-tama saya memperbaiki mindset. Saya katakan pada diri sendiri, jika diet kali ini harus saya jalankan selamanya. Saya juga perlu bersabar, tidak boleh mengharapkan hasil cepat. Dietnya juga harus kenyang dengan mengonsumsi makanan sehat atau reel food. Supaya tidak menyiksa.

Pola makan yang saya pakai mengadopsi dari diet GGL. Yakni berusaha mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, banyak minum air putih (3 liter sehari), dan berolahraga. Satu yang belum bisa saya lakukan, tidur 8 jam sehari. Karena DL menulis, saya terkadang masih suka lembur sampai pukul 12 malam.

Pola diet GGL, hampir sama dengan diet sehat kebanyakan. Dan ini merupakan diet paling masuk akal untuk bisa saya jalankan seumur hidup.

Saya tetap bisa makan nasi, makan garam secukupnya, dan yang terpenting selalu kenyang karena banyak mengonsumsi makanan yang nutrisinya tinggi namun rendah kalori.

Tapi saya memang banyak mengurangi makanan dan minuman manis, gorengan, minyak, makanan olahan pabrik, dan tepung-tepungan.

Di awal-awal saya tak banyak membuat larangan. Terkadang saya masih makan bakso dan mie instan. Kadang juga masih mencicipi es teh atau snack bermicin. Tapi semuanya dengan porsi yang sangat saya batasi.

Olahraga pun begitu. Jika tidak memungkinkan, ya saya tidak olahraga. Makanya, selama 40 hari diet, saya berolahraga sebanyak 30 kali saja. Berolahraga ini memang bagian paling berat. Tapi selalu saya paksakan, tidak ada cara lain selain memaksakan diri memang.

Oh ya, olahraganya saya masih pakai program ’30 Hari Cardio untuk Bakar Lemak di Rumah’ dari GGL Life. Sekarang sudah masuk putaran kedua.

Dengan diet mode sesantai ini saja, hasilnya sudah lumayan banget. Setidaknya semua baju longgar dan tubuh terasa lebih ringan. Karena itu, sebulan ke depan saya tertantang untuk benar-benar makan makanan sehat saja.

No minuman dan makanan manis, juga makanan bertepung dan berminyak. Bagaimana hasilnya? Nanti saya akan mengabarkannya kembali.

Artikel ini cocok untuk teman atau saudaramu? Yuk, bagikan!

3 comments

  1. […] adalah hal-hal yang perlu kamu perhatikan. Supaya kamu bisa menerapkan apa yang disebut dengan pola makan yang […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *