Beberapa orang ada yang tidak suka dengan polybag. Alasannya bermacam-macam. Dua diantaranya mungkin karena polybag kurang estetik dan kurang ramah lingkungan.
Karena itu, buat kamu yang sedang mencari pengganti polybag untuk tanaman, kamu bisa menggunakan pot-pot ramah lingkungan. Di mana sebagian dari pot-pot tersebut sangat bisa kamu buat sendiri di rumah.
Berikut saya akan memberikan rekomendasi pengganti polybag yang ramah lingkungan!
Kekurangan Polybag Plastik
Polybag punya banyak kelebihan. Itulah kenapa, banyak orang yang menggunakannya. Termasuk saya saat berkebun di rumah.
Harganya yang murah dan beratnya yang ringan, sangat cocok untuk pekebun minim budget seperti saya. Cuma, polybag ini punya kekurangan yang mungkin tidak disukai oleh beberapa orang.
Pertama, bentuk dan warnanya kurang variatif sehingga kerap dianggap kurang estetik. Kedua, polybag terbuat dari bahan plastik yang tidak ramah lingkungan. Ketiga, usia pakainya terbilang pendek. Lagi-lagi ini bertolak belakang dengan konsep keberlanjutan.
Alternatif Polybag Ramah Lingkungan
Mencari pengganti polybag yang ramah lingkungan bukanlah perkara sulit. Sebab alternatif pilihannya banyak tersedia di pasaran. Berikut ini beberapa pengganti polybag untuk tanaman yang bisa kamu pakai.
1. Pot Tanah Liat

Saya akan memulai dengan pot tanah liat. Seperti namanya, artinya pot ini terbuat dari tanah liat. Meski secara warna mungkin sama seperti polybag, yakni terbatas, tapi variasi modelnya banyak dan cantik-cantik.
Menggunakan pot tanah liat akan menambah nilai estetika dari sebuah tanaman. Makanya lebih cocok jika digunakan untuk tanaman hias.
Kalau buat sayur, sebaiknya pikir-pikir dulu lah ya jika ingin menggunakan pot tanah liat. Apalagi kalau skalanya bisnis. Bisa rugi bandar.
2. Pot Sabut Kelapa
Pot sabut kelapa artinya pot yang terbuat dari sabut kelapa. Umumnya digunakan sebagai pot untuk tanaman anggrek, termasuk tanaman vanili. (Ya, vanili itu masuk keluarga anggrek).
Pot ini banyak tersedia di pasaran, termasuk juga di ecommerce. Dijual mulai harga 5 ribuan per pcs-nya.
Kamu bisa membuat pot sabut kelapa sendiri di rumah. Bahannya sangat sederhana, hanya kawat dan sabut kelapa saja. Tutorial pembuatannya pun bisa dengan mudah kamu temukan di Youtube.
Jadi, kamu tingga pergi ke pasar. Mintalah sabut kelapa ke penjual kelapa. Kalau malu buat minta, coba bilang saja mau beli. Saya yakin pasti akan dikasih harga murah. Selanjutnya tinggal beli kawah di toko bangunan.
Kalau membuat sendiri seperti ini, pot sabut kelapa cukup worth it untuk kamu gunakan untuk menanam sayuran. Karena dari segi biaya sudah pasti sangat terjangkau.
3. Pot Batok Kelapa
Selain sabutnya, bagian kelapa yang juga bisa kamu jadikan pengganti polybag adalah pot batok kelapa. Harganya cukup murah. Saya cek di marketplace ada loh yang per pcs-nya cuma Rp3.500.
Kekurangannya mungkin ukurannya yang tidak variatif dan kecil. Jadi hanya cocok untuk tanaman-tanaman yang ukurannya juga kecil.

4. Pot Kulit Kelapa
Apa bedanya pot kulit kelapa dengan pot sabut kelapa dan pot batok kelapa? Pot sabut kelapa berarti terbuat dari serabut kelapa saja. Begitu juga dengan pot batok kelapa, hanya terbuat dari batok kelapa saja.
Kalau pot kulit kelapa, berarti pot ini terbuat dari kulit kelapa utuh. Di mana antara batok, sabut, dan kulit terluarnya belum terpisah. Kulit kelapa seperti ini dimungkinkan berasal dari kelapa-kelapa muda yang sudah diambil air dan dagingnya, serta telah mengering.
Makanya, saat kamu beli kelapa muda, coba deh jangan dibelah jadi dua pas mau mengambil air dan dagingnya. Lubangi saja bagian atasnya, supaya nanti bisa kamu jadikan pot tanaman.
5. Biopot
Biopot merupakan singkatan dari Bio Degradable Pot, yakni pot yang dapat terurai secara hayati. Biopot ini terbuat dari 70%-80% kompos dan 20%-30% tanah liat yang dicampur dengan mikroba.
Selain terbuat dari kompos, istilah biopot juga kerap mengacu pada pot-pot yang terbuat dari bahan yang mudah terurai. Contohnya pot semai dari daun pisang dan tatakan telur, serta pot dari batang pisang.
6. Pot Bambu
Buat yang di daerahnya banyak ditumbuhi pohon bambu. Bisa banget nih, buat dari bambu.
Membuat pot bambu itu simpel banget. Tinggal potong dengan ukuran panjang sesuai kebutuhan. Lalu buat lubang tanam di bagian atas, dan lubang drainase di bagian bawah.
Pot bambu kerap dijadikan pot untuk metode menanam vertikultur. Dan merupakan salah satu pot yang worth it untuk kamu gunakan sebagai pot sayuran.
Soalnya, kalau cuma bambu, biasalah ya minta satu batang saja ke tetangga. Kalaupun mau beli, harganya juga murah.
Di kampung saya, 1 batang bambu yang tinggi banget itu, harganya cuma Rp5.000,- saja.

7. Pot Kain
Beberapa pengganti polybag yang sudah saya sebutkan tadi, mungkin tidak bisa menandingi kelebihan polybag dalam hal efisiensi dan fleksibilitas.
Polybag itu ringan, mudah dipindah-pindah, mudah dilipat, peletakannya pun bisa di mana saja.
Nah, kalau kamu mau pot ramah lingkungan yang bisa menyamai polybag, kamu bisa pakai pot kain atau yang biasa disebut polybag non woven.
Pot kain ini tersedia dalam berbagai ukuran yang sama seperti polybag plastik. Harganya mulai terantung ukuran, mulai dari Rp300,- rupiah.
Pengganti Polybag untuk Tanaman
Saya juga ada nih pengganti polybag untuk tanaman lainnya. Memang tidak terbuat dari bahan ramah lingkungan. Tapi, tetap worth it untuk kamu pakai.
Apa itu? Yakni planter bag dan galon mineral bekas.
Planter bag dan galon mineral bekas memang berbahan plastik. Tapi dibanding polybag, tentu jauh lebih ramah lingkungan karena usia pakainya lama, sehingga tidak cepat jadi sampah.

1. Planter Bag
Planter bag adalah wadah tanam yang terbuat dari bahan terpal. Sangat kuat dan awet, usia pakainya sampai 10 tahun.
Secara harga mungkin jauh lebih mahal dibandingkan dengan polybag. Cuma, dalam jangka panjang, hitungannya tetap akan jauh lebih murah dari polybag.
2. Barang Bekas
Barang bekas, daripada dibuang begitu saja, lebih baik kita jadikan pot tanaman saja.
Saya sendiri juga kerap menggunakan barang bekas. Ada botol plastik, kaleng, baskom kecil, dan galon mineral.
Baca tulisan saya tentang menanam menggunakan barang bekas:
Kalau petunjuk cara menanam di polybag, silahkan baca artikel selanjutnya: cara menanam di polybag.
Penutup
Ada cukup banyak bukan pengganti polybag untuk tanaman yang ramah lingkungan. Mulai dari pot tanah liat, pot sabut kelapa, pot batok kelapa, pot kulit kelapa, biopot, pot bambu, dan pot kain.
Planter bag dan barang bekas juga bisa menjadi pengganti polybag. Meski sama terbuat dari plastik, setidaknya usia pakainya bisa lama. Sehingga tetap worth it untuk kamu pertimbangkan.
Batok kelapa ini susah sekarang nyarinya ya mbak kalau kita nggak beli kelapanya, hehe. Ternyata banyak jga ya media selain dari polybag. Aku juga gitu sih sering memanfaatkan barang bekas, kaya baskom yg udah rusak sama tempat galon, haha. Tinggal ku lubangi aja bagian bawahnya, jadi. Emang emak-emak itu kreatif dan nggak mau rugi , wkwkwk.
Pengen juga ganti pot yang tamah lingkungan dan juga estetik tapi sayang di Turki susah cari barang-barang kaya gitu.
Wah pot sabut kelapanya unik ya, Kak. Btw, kalau mau berpikir kreatif ternyat abanyak yang bisa dioptimalkan sebagai pot untuk pengganti polibag ya, Kak. Next boleh banget ditiru nih.
Kalau mau agak besar bisa pakai galon Le Minerale sih. Galon itu isinya kagok, cuma 15 l dan keterangannya galon sekali pakai. Rada aneh sih…Jadi di kompleks kami, di Taman RW, deret-deret tuh pot bekas galon…
Idealnya sih yg ramah lingkungan…
Selama ini baru tahu pot konvensional dan plastik. Ternyata ada yg terbuat dari batok dan sabut kelapa, serta bambu ya. Wah kerenn. Makin betah berkebun kalau kayak gini.
Kalau yang dari batok kelapa, nggak hanya berfungsi sebagai pot tanaman aja ya, tapi ada unsur seni keindahannya juga. Estetik gitu jadinya tanamannya
Iya benar, polybag itu tidak bervariasi, jadinya monoton. Dimana-mana kalau lihat polybag meskipun berisi beraneka macam tanaman, tetap saja bentuk dan warnanya gitu-gitu saja. Jadi ya memang harus mau kreatif dikit untuk bisa menggunakan pot-pot ramah lingkungan yang bervariasi.
Pot tanah liat. Waktu kami masih kecil-kecil, ortu suka beli pot tanah liat. Kakakku kan suka melukis. Nah, pot itu jadi media lukisnya. Kalau saat ini, aku lebih menggunakan barang yang ada di rumah aja buat tanem-tanem. Sebisa mungkin nggak beli yang baru.
Btw, plolybag non woven itu bahannya sama dengan yang suka dipakai untuk tote bag ya?
Polybag ramah lingkungan sih cakep². Yg dari barang bekas juga oke, lebih puas malah makenya, xixixi..
Sering lihat di rumah orang pakainya batok kelapa atau bekas kemasan air mineral. Kalau tanamannya terawat tetap terlihat rapi dan cantik walaupun pakai pot dari batok kelapa atau bekas kemaran air mineral
wah penasaran banget nih biopot ini gimana bentukannya dan bisa didapatkan dimana aja..tertarik dengan bahan bakunya dari kompos dan bahan ramah lingkungan
Memang benar polybag tuh nggak ada estetik-estetiknya sama sekali. Udah gitu, buat pecinta lingkungan pasti ogah banget make polybag.
Tapi, balik lagi. Kalau kitanya mau nyari barang subtitusinya mah banyak ya. Tuh ada banyak pot yang bisa kita pakai.
Kalau dari batok kelapa belum pernah lihat sih. Pernahnya pot tanah liat ya atau nyebutnya gerabah
Di antara semua pot tersebut, yang pernah kupakai saat menanam yang dari kelapa kak. Aku waktu itu pakai batok dan sabutnya yang dibentuk menyerupai pot. Sayang, kalau sekarang susah nyari batok kelapa kecuali nyari di pasar.
Di rumah tuh yang hobi menanam adalah ibu saya. Beliau senang utak-atik bekas galon, botol plastik, bekas tempat cat, ember, panci dsb. Dibersihkan, dicat warna-warni, kemudian dijadikan pot. Cantik dan unik gitu kesannya.
Kini, banyak tersedia alternatif pengganti polybag yang ramah lingkungan. Beberapa pilihannya antara lain pot tanah liat, pot sabut kelapa, pot batok kelapa, pot kulit kelapa, biopot, pot bambu, dan pot kain.
Planter bag dan barang bekas juga bisa menjadi alternatif. Meskipun terbuat dari plastik, planter bag memiliki usia pakai yang lebih lama, sehingga masih bisa dipertimbangkan.
Susah bgt nemuin pot dr tanah liat skrg tuh kak. Kalo ada, malah hrgnya mahal. Semua skrg pake pot plastik deh.
Yg plg ada di sekitar rumah tuh bambu. Tp biasanya udh aku pake utk lanjaran/penyangga tanaman di sawah.
Alternatifnya ya aku pake kaleng2 bekas/botol bekas air minum. Syg kalo dibuang begitu saja. Mending buat tanaman2/bunga.
Wah baru tahu sih sabut dan batok kelapa juga bisa menjadi pengganti ploybag ya.. tentu ini alternatif yang murah dan ramah lingkungan!
Mungkin kalau menempatkan pot-pot cantik ini ada tematiknya gitu yaa..
Jadi terlihat gak random saat menempatkan pot-pot ini. Aku sendiri naksir banget sama pot sabut kelapa. Rasanya so estetik sekaligus misterius. Hihihi.. aga horor kalau malam gasii..??
Eh pake batok kelapa lucu ya, estetik gt jadinya.. wah boleh jg nih dicoba
Wah, ternyata ada banyak bahan yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan polybag ya
Wajib dicoba nih
Banyak banget ya alternatif dari polybag ini, dapat memanfaatkan barang di sekitar kita, bisa mengurangi sampah pula