Banyak orang berpikir, berkebun di pekarangan rumah itu tidak mungkin. Apalagi yang pekarangan atau halaman rumahnya kecil. Padahal tidak demikian, loh.
Saat ini, sudah banyak kok metode menanam di lahan sempit yang bisa kita terapkan di rumah. Sehingga, mau pekarangan rumah sekecil apapun, kita pasti tetap bisa berkebun di rumah.
Jika kamu penasaran, metode menanam apa saja yang bisa diterapkan di rumah, simak tulisan ini sampai selesai, ya!
Teknik Berkebun di Pekarangan Rumah
Berikut adalah 6 teknik berkebun di lahan sempit yang cocok untuk kamu terapkan di rumah!
1. Vertikultur
Metode vertikultur merupakan metode berkebun secara bertingkat atau vertikal. Dikenalkan pertama kali pada tahun 1944 oleh sebuah perusahaan benih di Swiss.
Bentuk atau kreasi dari metode berkebun vertikultur ini banyak sekali. Beberapa yang pernah saya lihat dan saya buat antara lain:
- Vertikultur tembok atau pagar: pot-pot tanaman menempel dan tersusun secara vertikal di tembok rumah atau pagar rumah.
- Vertikultur gantung: pot-pot tanaman tersusun menggantung, baik di tembok ataupun di rak gantung khusus.
- Vertikultur rak: pot-pot tanaman ditata dengan rapi di rak bertingkat. Raknya bisa terbuat dari kayu, bambu, atau besi.
- Vertikultur tegak: vertikultur yang satu ini menggunakan pipa besar atau drum yang bisa berdiri tegak. Khusus pipa, bagian bawahnya biasanya dicor dengan semen.
Tanaman yang cocok untuk sistem vertikultur adalah tanaman sayuran daun. Alasannya karena perakarannya dangkal, sehingga tidak membutuhkan pot yang besar.
Tapi, ada juga yang menanam tomat atau cabe secara vertikultur, tapi biasanya hanya menggunakan vertikultur tegak.
2. Hidroponik
Hidroponik adalah metode menanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam. Melainkan menggunakan air dan media tanam alternatif seperti rockwool, spon, arang sekam, dan cocopeat.
Banyak hobiis yang berkebun sayuran di halaman rumah menggunakan metode hidroponik. Sebab hasilnya secara fisik lebih berkualitas, yakni lebih bersih dan tidak bolong-bolong terkena hama.
Selain itu, perawatannya juga mudah. Kamu bahkan tidak perlu menyiram dan membersihkan gulma. Cukup memantau supaya larutan nutrisi hidroponik selalu terpenuhi. Meski di sisi lain, modal awalnya cukup besar.
Jenis-jenis hidroponik ada banyak, beberapa cocok untuk kamu terapkan di rumah. Pelajari di sini: teknik-teknik hidroponik.
3. Menanam dalam Pot, Polybag, atau Planter Bag
Cara berkebun di pekarangan rumah bisa juga menggunakan metode menanam dalam pot. Dalam metode ini, media tanam yang digunakan biasanya media tanam campuran. Yakni campuran antara tanah, kompos, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:2:1:1.
Untuk jenis potnya, kamu bisa menggunakan pot plastik produksi pabrik atau membuat pot sendiri dari barang bekas. Misal dari kaleng biskuit, baskom. botol plastik, sak, dan galon.
Saat ini, juga ada polybag dan planter bag sebagai alternatif pengganti pot. Polybag berbahan plastik ringan, karena itu secara harga jauh lebih murah dari pada pot dan planter bag. Tapi tidak awet, masa pakainya hanya 2-3 kali pemakaian saja.
Sementara planter bag harganya mahal karena terbuat dari terpal atau plastik tebal. Tapi di sisi lain, usia pakainya sangat panjang, antara 5-10 tahun.
4. No Dig Gardening
No dig gardening merupakan cara berkebun di halaman rumah tanpa perlu menggali (no dig) atau mencangkul (no till) tanah. Cara ini sangat populer di luar negeri.
Praktiknya bagaimana? Pertama, kamu perlu membuat tempat untuk meletakkan media tanaman menggunakan kayu, genting, botol, atau bata yang disusun rapat dan berurutan membentuk persegi atau persegi panjang.
Lalu, masukkan sampah-sampah organik seperti sisa sayur dan kulit buah secara merata pada tempat tersebut. Kemudian tutup dengan media tanam, baik tanah maupun kompos.
Perbandingannya, lapisan media tanam harus lebih banyak dibandingkan dengan lapisan sampah organik. Supaya sampah-sampah organik cepat busuk dan lapuk.
5. Tabulampot (Tanaman Buah dalam Pot)
Tabulampot atau Tanaman Buah dalam Pot merupakan contoh metode berkebun khusus untuk menanam buah-buahan berupa pohon. Misal jambu biji, mangga, jeruk, dan belimbing.
Seperti yang kita tahun, tanaman berupa pohon -batangnya berkayu- biasanya membutuhkan lahan yang luas karena tajuknya biasanya lebar. Sehingga berpotensi membuat halaman nampak sempit.
Meski nanti ukuran tanaman jadi lebih kecil dari ukuran normalnya, tapi teknik tabulampot bisa membuat tanaman tetap berbuah lebat.
6. Menanam Microgreens
Untuk kamu yang benar-benar tidak bisa berkebun di halaman rumah dengan alasan hanya memiliki teras, kamu bisa menanam microgreens. Microgreens adalah sayuran yang dipanen pada usia dini, antara 7-14 hari.
Beberapa sayuran yang bisa jadi microgreens antara lain kangkung, sawi, bunga matahari, kacang-kacangan, dan beberapa tanaman alfalfa. Microgreens juga dipercaya memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman versi dewasanya.
Menanam microgreens tidak memerlukan pot yang besar. Kamu bahkan bisa menggunakan wadah makanan plastik bekas atau botol plastik yang dibelah jadi 2 panjang.
Untuk medianya cukup gunakan satu jenis saja, bisa arang sekam, cocopeat, atau kompos. Nutrisinya gunakan NPK atau pupuk hidroponik sayur daun. Cukup letakkan di teras agar terkena paparan cahaya matahari pada pagi hari.
Penutup
Apa saja teknik bercocok tanam yang bisa kita terapkan di rumah? Seperti yang sudah saya jelaskan, berkebun di pekarangan rumah bisa menggunakan metode vertikultur, hidroponik, menanam dalam pot, no dig gardening, tabulampot, dan menanam microgreens.
Mau mulai berkebun sayuran di halaman rumah dengan salah satu metode berkebun tersebut? Yuk cari tahu dulu apa sayuran yang cepat tumbuh dan cepat panen pad post blog saya selanjutnya:
- Sayuran yang cepat panen di dataran rendah
- Sayuran dataran tinggi
Selamat bergerilya!
Halaman belakang rumahku ada space sekitar 2 meter nih. Bisaa ya dijadikan kebun? Kayaknya yg paling pas nanam pake polybag atau tabulampot. Beli peralatan dan bibitnya dulu ahh.
Sekarang bukan alasan lagi, tidak bisa berkebun karena pekarangan sempit ya, Mbak. karena beragam metode bisa diterapkan. Nah, saya banyak melihat youtube, orang menanam sayuran di pot di balkon rumah atau apartemen yang tidak besar.
Sekarang ada banyak teknik berkebun di rumah ya mbak
Bisa dipilih mana yang paling sesuai dengan luas pekarangan yang dimiliki
Duh senangnya bisa berkebun seperti itu, untuk masalah lahan sudah bisa teratasi dengan metode di atas ya mbak, tinggal mengumpulkan niat ini dududu, ini yang berat buat aku, ga telaten untuk bercocok tanam dan sering ga berhasil kan jadi sedih
Sepertinya yang nomor 6 belum pernah daku temukan di sekitar sini. Kalau yang 1-5 pernah.
Intinya berkebun asik di rumah pun bisa dilakukan, gak perlu galau dengan lahan yang terbatas ya
Ternyata banyak cara berkebun ya… Dan aku baru tahu namanya yg nomor 1, 4 ma 6. Bisa2 jadi2 ide nih buat diriku yg pengin berkebun tp ga punya tanah pekarangan.
sebenarnya banyak cara untuk bercocok tanam dan masing masing sara bisa dipraktekkan dirumah. tidak butuh halaman luas yang penting niat dan kemauan. Jadi penasaran pengen cobain yang Microgreens
Jadi microgreens itu sebenernya bibit sayuran biasa ya, Mbak? Cuma bisa dipanen lebih dini gitukah?
Iyup, betul sekali Mbak.
Akuu pernah bikin hidroponik dan sudah beberapa kali panen kangkung. Eeeh ujan deres angin pralonnya ambyar kena angi.
Ada banyak banget nih pilihan berkebun di rumah. aku pernah coba hidroponik, seneng banget pas waktunya panen.
Dulu saya ngiranya kalau menanam di rumah itu cuma bisa hidroponik sama polybag ternyata bisa juga yang vertikultur di rak sama tanaman pot. Gemas sekali liatnya, jadi pengen nanem juga di pekarangan
rumahku halamannya sempit, tapi tetap ingin kelihatan asri, jadi sebagian ditanam di pot sebagian tanaman langsung di tanah, mo bikin hidroponik tapi bukan pencinta sayuran ( hidroponik tanaman hias apa sama juga kah?