rekomendasi pupuk untuk sayuran

Rekomendasi Pupuk untuk Sayuran Agar Tumbuh Sehat dan Subur

Pupuk itu jenisnya banyak banget. Ada yang padat dan cair, ada yang organik dan anorganik, ada yang kandungan unsur haranya lengkap dan ada yang tunggal. Belum lagi berdasarkan merk, jenis pupuk bisa makin bermacam-macam.

Dan biasanya, makin banyak pilihan bisa bikin kita bingung buat menentukan pilihan. Mana ya pupuk yang bagus buat sayuran? Supaya tumbuh sehat dan subur dan hasil panen nantinya melimpah.

Baiklah, biar kamu tidak bingung, saya akan merekomendasikan beberapa jenis pupuk yang bagus buat sayuran yang nantinya bisa kamu aplikasikan dengan mudah. Based on pengalaman ini, loh!

Prinsip Pemberian Pupuk

Sebelum mulai memberikan pupuk pada tanaman, ada beberapa hal yang perlu kamu pahami soal pemupukan ini. Tujuan pemupukan itu untuk menyuplai nutrisi atau unsur hara bagi tanaman.

Sebab, jika hanya mengandalkan unsur hara yang tersedia dalam tanah atau media tanam jumlahnya akan sangat kurang. Apalagi jika tanahnya sudah kamu gunakan berulang kali.

Pemberian pupuk tidak boleh sembarang, yakni harus memperhatikan waktu, dosis, dan cara pemberian. Waktu pemupukan paling baik adalah pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan berlebih.

Dosis pupuk bisa dicek pada bagian belakang kemasan. Sementara untuk cara pemberian bergantung pada jenis pupuk itu sendiri. Ada yang disemprotkan pada daun, ada yang dibenamkan dalam lubang dekat akar, dan ada yang disiramkan pada akar.

Paling penting itu dosis, ya. Sebab pemberian pupuk secara berlebihan justru tidak baik. Tanaman yang diharapkan bisa tumbuh sehat dan subur malah jadi kerdil karena kebanyakan menyerap unsur hara.

Wajib Menggunakan Pupuk Organik

Pupuk yang akan saya rekomendasikan di sini adalah pupuk kimia atau pupuk anorganik. Meski begitu, dalam proses bercocok tanam kamu tetap harus menggunakan pupuk kandang padat sebagai pupuk dasar.

Pupuk dasar maksudnya adalah pupuk yang diberikan sebelum penanaman dengan cara dicampurkan dengan media tanam. Sementara pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak seperti kambing, ayam, sampi, kelinci, dan kuda.

Selain menggunakan pupuk kandang, kamu juga perlu menggunakan kompos. Fungsi pupuk kandang dan kompos ini, selain untuk menambah unsur hara juga untuk menggemburkan tanaman.

Baik kompos maupun pupuk kandang, saat ini bisa kamu beli baik online maupun offline. Contoh pupuk kandang yang bisa kamu beli di Shopee, pupuk kandang Infarm.  

Adapun dosis pupuk kandang dan kompos bisa kamu cek di sini, campuran media tanam yang bagus untuk sayuran.

Rekomendasi Pupuk untuk Sayuran

Rekomendasi pupuk untuk sayuran yang akan saya berikan ini sudah saya coba sendiri dan berhasil. Namun, saya masih menggunakan pupuk kimia saja. Buat kamu yang mau berkebun secara full organik, kamu bisa melewatkan informasi ini.

1. Pupuk Urea

Pupuk urea

Ini adalah pengalaman saya semasa penelitian skripsi dulu. Waktu itu penelitian saya menanam sawi. Pupuk yang saya gunakan untuk mendukung pertumbuhan sawi adalah pupuk urea. Dan tanaman sawi saya tumbuh dengan sangat subur, daunnya besar-besar.

Pupuk urea merupakan pupuk tunggal karena kandungan unsur haranya hanya nitrogen saja. Apa cukup hanya menggunakan urea saja? Untuk sayuran daun berumur pendek seperti sawi, kangkung, bayam, dan selada, rasanya cukup-cukup saja.

Analisanya begini, masa pertumbuhan tanaman itu dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan vegetatif dan pertubuhan generatif. Pertumbuhan vegetatif adalah fase di mana tanaman sedang aktif menumbuhkan akar, batang, dan daun. Lalu saat memasuki masa berbunga dan berbuah, tumbuhan disebut berada dalam fase pertumbuhan generatif.

Pada masa pertumbuhan vegetatif, tanaman membutuhkan unsur hara nitrogen –satu-satunya unsur hara dalam pupuk urea– lebih besar dibandingkan unsur hara lain seperti fosfor dan kalium.

Jadi, untuk tanaman sayuran daun berumur pendek, maka menggunakan pupuk urea saja cukup. Bagaimana dengan unsur hara yang lain, bukannya tetap dibutuhkan? Unsur hara lainnya bisa tanaman dapatkan dari pupuk kandang dan kompos. Toh kebutuhannya belum terlalu banyak.

2. Pupuk NPK

Pupuk NPK biru

Menggunakan pupuk NPK biru untuk tanaman sayuran adalah kebiasaan saya saat ini. Pupuk NPK merupakan jenis pupuk majemuk, kandungan unsur hara makronya lengkap yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium.

Penggunaan pupuk NPK biru ini saya campur dengan Gilo TRICO-g, yaitu pupuk hayati yang terdiri dari Tricoderma sp, Aspergillus sp, dan Gilocladium sp. Pupuk hayati ini memiliki banyak manfaat antara lain:

  • Meningkatkan kesuburan tanah dan aktifitas mikroba dalam tanah.
  • Mempercepat proses pemasakan pupuk kandang sehingga menghasilkan kompos yang matang sempurna.
  • Meningkatkan kekokohan bibit yang disemai.
  • Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit rebah semai, akar gada, dan penyakit layu.

Meski pupuk hayati Glio TRICO-g ini bisa untuk membantu proses pengomposan pupuk kandang, saya hanya menggunakannya untuk pemeliharaan tanaman saja. Adapun dosisinya sebagai berikut:

  • Larutkan 1 sendok Glio TRICO-g dan 1 sendok pupuk NPK ke dalam 5 liter air bersih.
  • Siramkan ke tanaman setiap sore hari. Untuk sayuran daun sebanyak 1 gelas air kemasan (240 ml) per tanaman dan untuk sayuran buah 2 gelas per tanaman.
  • Lakukan hal ini setiap 3 hari sekali.
Pupuk NPK mutuara dan Glio Trico-G

Beneran deh, dengan cara ini, sayuran saya semuanya tumbuh dengan sehat dan subur. Kamu boleh mencobanya juga untuk membutikannya sendiri.

Buat yang mau beli Glio TRICO-g secara online boleh klik link berikut, jual Glio TRICO-g di Shopee. Harganya di bawah Rp50.000 per ½ kg.

Aneka Jenis Pupuk untuk Sayuran

Rekomendasi pupuk untuk sayuran itu banyak banget seperti yang sudah saya singgung di awal. Salah satunya yang saya rekomendasikan ini, yakni pupuk urea dan pupuk NPK yang dicampur dengan Glio TRICO-g.

Jika kamu pekebun pemula, kamu bisa mengdopsi apa yang saya lakukan. Ke depan, kamu bisa berkesperimen sendiri dengan mencoba berbagai jenis pupuk untuk sayuran lainnya. Selamat mencoba!

Artikel ini cocok untuk teman atau saudaramu? Yuk, bagikan!

2 comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *