Urap tercatat sebagai sajian sayuran khas Indonesia tertua. Sejarah urap diduga sudah ada di Indonesia sejak abad ke-10 Masehi, yakni antara tahun 901-1000 Masehi. Wah, sudah 10 abad lebih ya kalau dari masa sekarang.
Secara umum, masyarakat Indonesia mengenal urap sebagai hidangan berupa aneka sayuran yang direbus dan dicampur dengan kelapa parut kukus yang sudah dibumbui. Namun ternyata, di berbagai daerah Indonesia, variasi urap ini sangat beragam.
Di Madura sendiri, tempat kampung saya, cara membuat urapnya berbeda dengan cara orang Jawa. Kamu penasaran tidak dengan berbagai variasi urap di Indonesia? Berikut adalah jenis-jenis urap sayuran di Indonesia mulai dari Madura, Jawa, Bali, sampai Sumatera.
Jenis-jenis Urap Sayuran di Berbagai Daerah di Indonesia
Setelah saya telusuri, ternyata banyak juga variasi urap di Indonesia. Namun, sepertinya masih ada kerancuan di masyarakat.
Urap adalah hidangan berupa aneka sayuran rebus yang dicampur dengan kelapa parut kukus yang sudah dibumbui. Sayurnya bisa apa saja, tapi yang umum dipakai adalah bayam, kangkung, kacang panjang, tauge, wortel, daun pepaya, dan daun singkong.
Sedangkan untuk bumbu dan rempah kelapa kukusnya adalah bawang putih, bawang merah, cabai merah, kencur, daun jeruk, dan garam. Ada yang menambahkan terasi dan asam jawa juga.
Di luar resep tersebut, dianggap bukan urap. Jika ada hidangan lain yang serupa, yakni sama-sama pakai sayur dan kelapa parut, disebutnya hanya makanan yang mirip urap. Namun, ada juga yang menganggapnya sebagai urap versi khas daerah masing-masing.
Lalu apa saja jenis-jenis urap sayuran di Indonesia atau berbagai jenis makanan yang mirip dengan urap? Berikut daftarnya!
1. Urap Khas Jawa
Urap memang dikenal sebagai khazanah makanan Jawa. Makanya jenis urap yang paling umum dikonsumsi dan dibuat oleh orang Indonesia adalah urap khas jawa. Urap khas jawa ini adalah urap yang biasanya disajikan bersama tumpeng dan nasi kotak.
Ciri khasnya, kelapa dikukus dan berwarna merah karena salah satu bumbunya adalah cabe merah. Sementara sayurnya direbus atau dikukus. Untuk bumbunyanya sudah saya singgung sedikit tadi, ya.
2. Gudangan, Urap Khas Jawa Tengah
Gudangan merupakan menu khas orang Jawa Tengah saat ada hajatan atau acara adat. Perbedaannya dengan urap khas jawa pada umumnya terletak pada cara penyajiannya saja. Sementara dari segi bumbu dan bahan, gudangan sama persis dengan urap Jawa.
Porsi gudangan diberikan dalam jumlah banyak sampai terlihat menggunung di piring, Makanya namanya gudangan karena porsinya yang segudang. Dalam penyajiannya, gudangan biasa disertai dengan telur rebus. Selain itu, ada kalanya sayuran pada gudangan dicincang terlebih dahulu.
3. Trancam, Juga Urap Khas Jawa Tengah
Masih di daerah Jawa Tengah, di daerah ini ada urap versi mentah yang disebut trancam. Secara bumbu dan bahan antara trancam dan urap Jawa sama. Perbedaanya, sayur pada trancam tidak direbuh alias disajikan mentah.
Di daerah Sukoharjo, trancam sudah ada inovasinya. Dalam pembuatanya, trancam sering ditambah dengan daun kenikir yang diiris halus, potongan tempe goreng, kacang kedelai goreng, dan suiran daging ayam. Bahkan ada juga yang menambahkan petai cina dan pokak.
4. Kuluban, Urap Khas Jepara
Jawa Tengah memang rajanya urap mungkin, ya? Bukan cuma ada gudangan dan trancam. Di salah satu daerah di Jawa tengah yakni Jepara, ada namanya kuluban.
Ciri khas dari kuluban yang membedakannya dengan gudangan adalah penggunaan petai, nangka muda, dan daun kacang panjang. Bumbunya juga ditambah dengan terasi bakar untuk menambah rasa nikmat.
Beberapa resep kuluban yang saya temukan di internet, rempahnya ada yang menggunakan daun salam. Ada juga yang menambahkan teri goreng sebagai campuran isian.
5. Urap Latoh, Urap Khas Rembang Jember
Dari Jawa Tengah mari beralih ke Jawa timur. Di salah satu daerah bernama Rembang, ada namanya urap latoh. Latoh sendiri adalah sejenis rumput laut yang memang banyak ditemukan di perairan laut Rembang. Nama ilmiahnya adala Caulerpa dari kelompok alga hijau atau Chlorophyceae.
Cara membuat urap latoh sama dengan trancam. Yakni latohnya tidak perlu direbus, cukup dicuci saja kemudian dicampur dengan kelapa kukus yang sudah berbumbu.
6. Jukut Urab, Urap Khas Bali
Sekarang, mari kita ke luar dari pulau Jawa. Di Bali ada sajian sejenis urap khas bernama Jukut Urab. Sayuran pada jukut urab sederhana, hanya bayam, kangkung, kacang panjang, dan kecambah
Ciri khas pada jukut urab ini ada pada bumbunya. Jika bumbu urap biasanya dihaluskan, maka bumbu jukut urab hanya diiris atau digerus lalu digoreng sampai garing. Kencurnya dibakar dan daun jeruknya diiris mentah. Karena itu, jukut urab ini memiliki aroma daun jeruk yang kuat.
7. Lawar, Juga Urap Khas Bali
Bali juga punya urap versi lainnya, yaitu lawar. Cara pengolahan bumbu lawar sama dengan jukut urab, lebih banyak diiris dan digoreng sampai garing.
Bedanya, kalau jukut urab sayurannya direbus baru dicampur dengan bumbu dan kelapa parut (mentah). Kalau lawar, semua bumbu dan bahan dicampur terlebih dahulu baru dibungkus dengan daun pisang kemudian di kukus.
Bahan isian lawar bukan hanya sayuran, tapi juga ada protein seperti suiran daging ayam atau daging babi.
8. Anyang, Urap Khas Sumatera
Anyang merupakan urap khas Sumatera, terutama di daerah Padang, Medan, hingga Riau. Ciri khas dari anyang itu sayurannya terkadang ditambah dengan daun pakis dan jantung pisau. Sementara kelapanya tidak dikukus, tapi disangrai sampai kuning kecokelatan.
Terkadang ada juga yang menumbuk kelapa sangrai terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan bumbu dan sayuran.
9. Urap Kelapa Mentah, Urap Khas Madura
Terakhir mari kita mampir ke kampung saya di pulau Madura. Di antara varian urap yang lain, menurut saya urap versi kampung saya adalah yang paling simplel.
Bumbunya hanya bawang putih, kencur, daun jeruk, dan sedikit ketumbar. Bawang putih dan kencur hanya dibakar sebentar sebelum dihaluskan. Isiannyapun minimalis, hanya kecambah dan kacang panjang. Ada bahkan yang hanya menggunakan kecambah saja. Untuk kelapa parutnya menggunakan kelapa mentah.
Di kampung saya, urap menjadi menu sarapan dan disajikan dengan lontong. Urap yang dimakan dengan lontong namanya topak cambe (ketupat cambah). Sampai saat ini, topak cambe masih banyak dijual di pasar-pasar tradisional.
Kerennya Jenis-Jenis Urap Sayuran Nusantara
Wah keren ya? Setelah menjelajah ke berbagai daerah di Indonesia. Kita bisa megetahui jika ternyata banyak sekali varian makanan yang mirip urap. Yaitu sajian lauk pendamping nasi berupa sayuran yang dicampur dengan kelapa parut.
Penggunaan bumbu, teknik memasak, dan cara penyajiannya saja nanti yang sedikit berbeda. Kalau di Jawa, kelapanya dicampur dengan bumbu yang sudah dihaluskan baru kemudian dikukus. Sebelum akhirnya nanti dicampur dengan sayur rebus atau kukus.
Kalau di Bali, ciri khas urapnya menggunakan bumbu yang diiris tipis lalu digoreng kering. Baru kemudian dicampur dengan kelapa parut dan sayurannya. Isiannya tak selalu cuma sayur, tapi ada yang pakai protein seperti daging atau teri.
Sumatera beda lagi, kelapa parutnya harus disangrai baru kemudian dicampur dengan sayuran rebus dan bumbu. Sepertinya sih bumbunya mentahan pas saya lihat berbagai resep anyang di Google.
Cuma pertanyaan saya masih sama, nih. Semua jenis makanan yang berbahan sayuran dan kelapa parut ini bisa dibilang urap atau tidak? Meski bumbunya, bahan sayurannya, teknik pembuatannya, dan cara penyajiannya sedikit berbeda.
Kalau menurut kamu gimana?