Apa sih yang bikin kangkung itu disukai banyak orang? Menurut saya pribadi nih, pertama karena kalau dijadikan tumisan atau cah enak banget. Tumisan dan cah merupakan menu sayuran favorit banyak orang.
Kedua, kangkung masuk kategori sayuran yang renyah. Tapi, kalau mengolahnya pintar, misal tetap hijau dan tidak kematangan.
Tips supaya 👉 tumis kangkung tetap hijau.
Saya pribadi suka banget sama kangkung. Tapi, taukah kamu, kalau ada beberapa jenis kangkung yang beredar di pasaran?
Perbedaan Kangkung Air dan Kangkung Darat
Secara umum, di Indonesia dikenal ada dua jenis kangkung. Yakni kangkung air dan kangkung darat.
Apa perbedaannya? Yuk, simak penjelasan saya berikut!
1. Berdasarkan Habitat
Berdasarkan habitat atau tempat hidup sudah jelas ya. Kangkung air tentunya hidup di air, sementara kangkung darat hidupnya di darat.
Kangkung darat disebut juga dengan kangkung cabut. Alasannya, karena saat panen, kankung ini langsung dicabut dengan akar-akarnya.
Terus, kangkung air biasanya hidup liar di sungai-sungai. Jarang ada orang yang membudidayakannya, kemungkinan bahkan tidak ada. Berbeda dengan kangkung darat yang memang banyak dibudidayakan secara komersil.
Makanya kalau di perkotaan, kangkung air jarang ditemui. Nah, kalau di desa-desa masòih ada tuh beberapa orang yang menjualnya di pasar tradisional.
2. Berdasarkan Ciri Morfologi
Penampakan antara kangkung air dan kangkung darat tidak terlalu mencolok, ya. Rupanya sekilas sama kalau di perhatikan. Batangnya sama-sama berongga, banyak mengandung air, warnanya juga sama-sama hijau.
Hanya saja, cara tumbuh keduanya berbeda nih. Kalau kangkung air tumbuhnya merambat, kangkung darat tumbuhnya cenderung tegak.
Perbedaan lainnya ada pada ukuran daun. Daun kangkung air biasanya lebih lebar, tapi lebih pendek. Sedangkan kangkung air, daunnya lebih sempit, tapi tumbuh memanjang.
Kalau saya bilang, kangkung air bentuk daunnya mirip daun ubi jalar. Sedangkan kangkung darat, bentuk daunnya mirip daun bambu.
3. Berdasarkan Kegunaan
Baik kangkung air dan kangkung darat, kegunaannya sama. Yakni sama-sama diolah menjadi sayuran, entah dijadikaan tumisan, sayur asem, atau campuran rujak sayur khas Surabaya. Secara rasa, juga tidak ada bedanya.
Saya paling suka kalau kangkung ditumis atau dibikin cah. Apalagi kalau ditambah seafood dan seasoningnya pakai saus tiram. Beuh…, rasanya endul banget.
4. Berdasarkan Cara Pengemasan
Ada lagi nih cara membedakan kangkung air dan kangkung darat, yakni cara pengemasannya. Kalau kangkung darat biasanya dijual dengan akar-akarnya. Kalau kamu ke pasar, terus kamu melihat kangkung yang masih lengkap dengan akarnya, besar kemungkinan itu adalah kangkung darat.
Tapi, kalau yang kamu lihat adalah kangkung tanpa akar, terus ukurannya tidak terlalu panjang, kemungkinan itu adalah kangkung air. Sebab tidak memungkinkan untuk memanen kangkung air sampai ke akar-akarnya.
Ini contoh pengemasan kangkung secara umum di pasar tradisional. Di supermarket bisa jadi beda, ya. Makanya, misal kamu menemukan kangkung tanpa akar di supermarket. Jangan langsung menyimpulkan jika itu kangkung air. Sebaiknya tanyakan dulu pada pegawai supermarket untuk kepastiannya.
Jika pun itu ternyata adalah kangkung air, jangan segan untuk membelinya. Toh kegunaan dan rasa antara kangkung air dan kangkung darat sama saja, kan?
Yuk, kenali jenis tanaman yang lain 👉 pare belut.