media tanam hidroponik

7 Jenis Media Tanam Hidroponik: Pedoman Praktis Bagi Pemula

Inilah asyiknya hidroponik, kita tidak harus menanam menggunakan tanah. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan media tanam selain tanah yang biasa disebut juga sebagai media tanam alternatif. Sehingga kita tidak perlu kotor-kotoran dan tanaman pun hasilnya lebih segar.

Lalu, apa saja media tanaman dalam hidroponik? Sejauh pencarian yang saya lakukan (mencari lewat Google maksudnya), saya menemukan 7 jenis media tanam hidroponik yang beredar di pasaran. 

Apa saja? Mari kita bahas bersama!

Fungsi Media Tanam Hidroponik

Tapi sebelum itu, yuk ketahui dulu apa fungsi dari media tanam hidroponik! Sebenarnya, kurang lebih sama dengan tanah, fungsi media tanam hidroponik adalah untuk menopang tanaman agar bisa berdiri tegak.

Hanya saja, pada praktiknya nanti akan berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan teknik hidroponik yang kita pilih. Contoh, pada hidroponik sistem wick, NFT, DFT, dan rakit apung, penggunaan media tanam hidroponik hanya sedikit saja, yang penting bagian pangkal batang punya tempat berpijak supaya tanaman tidak roboh.

Karena itu,  pada sistem-sistem hidroponik yang saya sebutkan tadi, sebagian besar dari akar tanaman akan tumbuh dan berkembang secara terbuka dan bersentuhan langsung dengan air yang sudah diberi nutrisi. 

Berbeda dengan teknik hidroponik drip system, terutama hidroponik drip system buah. Pada teknik hidroponik ini, akar tanaman sepenuhnya akan tumbuh dan berkembang secara tertutup dalam media tanam. Ya, sebagaimana tanaman yang tumbuh di dalam tanah. 

Berdasarkan hal tersebut, hidroponik drip system dikategorikan sebagai hidroponik substrat. Yakni hidroponik yang keseluruhan media tanamnya menggunakan media tanam padat selain tanah dan tanpa media tanam cair sama sekali.

Jenis-Jenis Media Tanam Hidroponik

Sekarang, mari kita membahas secara lengkap apa saja 7 jenis media tanam hidroponik yang beredar di pasaran? 

1. Arang Sekam

media tanam arang sekam

Pertama ada arang sekam, terbuat dari sekam padi yang dibakar secara tidak sempurna. Karena teknik pembakaran ini, bentuk arang sekam masih menyerupai bentuk asli sekam dan tidak sampai hancur menjadi abu sekam. 

Arang sekam memiliki beberapa keunggulan, antara lain: 

  • Mudah menyerap air
  • Tingkat aerasi dan porositas tinggi
  • Harga murah dan mudah didapat
  • Bobotnya ringan
  • Lebih steril dari cendawan dan bakteri
  • Kaya akan silika (silika merupakan salah satu unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman)

Sementara untuk kekurangannya, arang sekam ini tidak bisa kita gunakan lebih dari dua kali. Jadi, pada masa tanam ketiga, kita harus menggantinya dengan arang sekam yang baru. 

Pada budidaya hidroponik, arang sekam biasanya digunakan untuk hidroponik cabai, mentimun, paprika, dan melon. Namun, bukan berarti arang sekam tidak boleh kita gunakan untuk tanaman yang lain. Tetap boleh, ya. Hanya saja, secara umum itulah yang terjadi. 

2. Cocopeat

media tanam cocopeat

Cocopeat merupakan media tanam yang terbuat dari sabut kelapa. Warnanya coklat gelap dan bentuknya menyerupai serbuk gergaji kayu. Cocopeat memiliki kemampuan menyerap air yang baik, yakni 6-9 kali lipat atau 70% dari volumenya. Ini lebih banyak dibandingkan dengan kemampuan tanah dalam menyerap air. 

Sementara kekurangannya antara lain:

  • Mengandung senyawa klor dan tanin yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk mengatasinya, biasanya cocopeat harus kita rendam atau fermentasi dulu sebelum digunakan. 
  • Pada beberapa kondisi, daya serap cocopeat akan air justru tidak bagi beberapa tanaman, karena dapat menyebabkan busuk akar. 

Pada praktik budidaya hidroponik, penggunaan cocopeat sering kali dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 50:50. Tujuannya untuk memperlancar proses pertukaran oksigen (aerasi).  

3. Akar dan Batang Pakis

media tanam anggrek

Media tanam hidroponik selanjutnya adalah akar dan batang pakis. Jenisnya ada dua, yaitu batang pakis hitam dan coklat. Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis atau tanaman paku yang sudah tua. Dan batang pakis hitam lebih banyak digunakan dibandingkan dengan batang pakis coklat. 

Di pasaran, kita akan menemukan batang pakis dalam bentuk cacahan kecil. Selain itu, ada juga batang pakis yang sudah dicetak dengan bentuk persegi panjang. Sejauh ini, batang pakis banyak lebih sering digunakan sebagai media tanam anggrek.

4. Pasir

media pasir

Penggunaan pasir sebagai media tanam hidroponik bisa kita jumpai dengan mudah di daerah-daerah Afrika Utara dan Timur Tengah. Ya, itu karena sebagian besar wilayah mereka merupakan padang pasir, kan? 

Sementara kalau di eropa, penggunaan pasir sebagai media tanam hidroponik kurang begitu populer. Di Indonesianya sendiri sepertinya sama dengan Eropa. Jika pun ada, mungkin hanya segelintir hidroponer saja yang menggunakannya dan jenis pasir yang banyak digunakan adalah pasir Malang. 

Pasir punya keunggulan dapat meningkatkan aerasi dan drainase media tanam. Namun, di sisi lain, pasir punya sifat cepat kering sehingga harus sering-sering disiram. Karena itu, penggunaan pasir harus kita kombinasikan dengan media tanam hidroponik lainnya. 

5. Rockwool

media tanam rockwool

Rockwool terbuat dari batu, kaca, atau keramik yang dilelehkan menggunakan suhu 1.600 derajat celcius sehingga berubah bentuk menjadi seperti lava. Lalu secara perlahan berubah bentuk menjadi serat-serat atau serabut, dan setelah dingin akan dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. 

Rockwool merupakan media tanam hidroponik yang paling populer. Setiap pemula, biasanya akan disarankan untuk mulai belajar hidroponik dengan rockwool ini. Alasannya, rockwool mudah didapat, mampu menyerap air dengan baik, bobotnya ringan, bisa digunakan berulang kali, serta tekstur seratnya mampu menopang batang dan akar tanaman dengan baik.

Kekurangannya mungkin satu, harganya tidak terlalu ekonomis jika kita bandingkan dengan media tanam sejenis, seperti kapas dan spons. 

6. Spons

media semai spons

Pada mulanya, spons terbuat dari spons laut yang alami, tapi saat ini spons kebanyakan terbuat dari bahan sintetis. Beberapa hidroponer biasanya memilih spons karena kelebihannya hampir sama dengan rockwool, tapi secara harga lebih terjangkau. Selain itu, spons juga lebih kebal terhadap serangan jamur jika terbuat dari bahan sintetis. 

Hanya saja, spons ini bahannya cepat sekali rusak sehingga perlu sering diganti. Karena itu, spons biasanya hanya digunakan untuk proses persemaian. 

7. Hidroton

media tanam hidroponik hidroton

Hidroton merupakan media tanam hidroponik yang terbuat dari tanah liat. Prosesnya, tanah liat dipanaskan dengan suhu 1000 derajat celcius, kemudian dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil dengan diameter 1-2,5 cm. Hidroton sangat populer di kalangan hidroponer Jerman.

Bentuk hidroton yang bulat dan seragam sangat cantik, sehingga bisa memperindah tampilan tanaman hidroponik. Selain itu tingkat porositasnya tinggi, pH netral dan stabil, dan masa pakainya lama. 

Adapun kekurangannya, hidroton ini harganya mahal. Mungkin yang paling mahal di antara media tanam hidroponik yang lain. Selain itu, daya ikat airnya sangat rendah, maka perlu dibasahi setiap waktu. 

Kesimpulan

Sejatinya, tanaman butuh tempat untuk bisa tumbuh dan berdiri dengan tegak. Karena itu, pada sistem hidroponik, fungsi tanah sebagai tempat tumbuh tanaman diganti dengan media tanam alternatif lain. 

Media tanam alternatif tersebut antara lain arang sekam, cocopeat, akar dan batang pakis, pasir, rockwool, spons, dan hidroton. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Tentu kita harus memilih sesuai dengan kebutuhan dan juga kondisi keuangan kita. 

Namun, yang paling sering digunakan adalah media tanam hidroponik rockwool. Meski harganya lebih tinggi dari spons, tapi rockwool lebih mudah untuk kita dapatkan.

Nah kalau kamu mau mulai menanam dengan teknik hidroponik, jangan lupa pelajari jenis-jenis hidroponik itu apa saja. Serta ketahui juga tentang alat dan bahan hidroponik yang perlu kamu persiapkan. 

Artikel ini cocok untuk teman atau saudaramu? Yuk, bagikan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *