Ferdy Sambo

Misteri Motif Pembunuhan Brigadir Josua: Polisi Tembak Polisi #2

Benarkah pembunuhan Brigadir Josua dipicu oleh tindak pelecehan seksual yang ia lakukan pada Putri Candrawati? Banyak pihak yang meragukannya.

Meski pihak pengacara atau penasehat Putri mengklaim punya 4 alat bukti. Rasanya sulit untuk mengubah opini publik yang sudah tak percaya pada Putri dan Sambo sedari awal.

Karenanya, sampai saat ini. Bagi saya, motif pembunuhan Brigadir Josua (Brigadir J) masih lah menjadi misteri.

Pasca Skenario Ferdy Sambo di Duren 3

Terkait kasus pembunuhan Brigadir J ini. Ada yang namanya skenario awal. Seperti apa skenarionya?

Silahkan dibaca pada tulisan saya sebelumnya, Polisi Tembak Polisi Part #1. Di sana saya bercerita cukup lengkap.

Intinya di skenario awal tersebut. Sambo mengklaim tak tahu menahu soal kematian Brigadir J.

Brigadir J terlibat baku tembak dengan ajudan Sambo yang lain, Baradha Eliezer (Baradha E). Tepatnya di rumah dinas Sambo di Duren 3.

Kenapa sampai terjadi baku tembak? Karena katanya, Birgadir J melakulan pelecehan pada Putri, istri Sambo. Sementara Sambo sedang tak ada di rumah.

Baradha E pun selamat, dan Brigadir J meninggal dengan 5-7 peluru bersarang di tubuhnya. Entah mana yang benar, belum terungkap di persidangan.

Skenario ini pun telak terbantahkan. Setelah Baradha E ditetapkan sebagai tersangka dan mengakui jika tembak menembak tidaklah benar.

Yang benar adalah Baradha E diperintah oleh Sambo untum menembak Brigadir J. Bahkan Sambo ikut menembak Brigadir J juga. Artinya Sambo ada di Duren 3 sejak awal.

Pasca skenario awal ini, Sambo pun dinonaktifkan sebagai Kadiv Propam. Kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Lalu disidang kode etik dan dipecat dari kepolisian.

Kasus pelecehan di Duren 3 yang sudah Putri laporkan juga di-SP3. Artinya, kasus tersebut dihentikan penyidikannya. Karena selain terduga pelaku sudah meninggal. Putri juga tak bisa membuktikannya.

Putri Ngotot Sebagai Korban Pelecehan Brigadir J

Apakah setelah skenario awal ada skenario selanjutnya? Entahlah. Saya sebut skenario awal biar mudah saja untuk menjelaskan.

Hanya saja, setelah Sambo jadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Sambo tak mengakui kesaksian Baradha E.

Menurut Sambo. Ia tak pernah memerinta Baradha E untuk menembak. Ia hanya bilang, ‘hajar Chad’. Terus Sambo juga tak mengakui jika ia ikut menembak Brigadir J.

Mana yang benar? Baradha E apa Sambo? Mari tunggu hasil persidangan.

Terus Putri juga tetep ngotot jadi korban pelecehan Brigadir J. Jika sebelumnya mengaku pelecahan terjadi di Duren 3. Kini Putri mengaku mendapat pelecehan di Magelang.

Pelecahan di Magelang, Skenario Baru?

Sebelum Birgadir J dihabisi. Sambo, Putri, dan seluruh ajudannya ternyata pergi ke rumah Sambo di Magelang. Mereka merayakan ulang tahun pernikahan sekaligus menengok anak Sambo yang sekolah di sana.

Sambo kemudian bertolak ke Jakarta duluan karena beberapa urusan.

Selepas kepergian Sambo. Ketika Baradha E dan ajudan lain bernama Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) mengantarkan barang ke asrama sekolah anak Sambo.

Lalu di rumah Magelang hanya tersisa 4 orang. Kuat Makruf selaku sopir pribadi, Susi selaku ART, Brigadir J, dan Putri.

Saat itulah Brigadir J melakukan pelecehan pada Putri.

Putri pun akhirnya mengadu pada Sambo dan Sambo marah besar.

Benarkah semua cerita di Magelang? Apa ini skenario lainnya yang Sambo dan Putri coba bangun kembali?

Ya mencurigakan, sih, kalau menurut pemikiran saya. Tapi biarkan Putri membuktikannya di persidangan jika memang benar.

Misteri Motif Pembunuhan Brigadir Josua

Motif pelecehan seksual yang Putri alami terus digaungkan. Banyak pihak berpendapat, ini hanya siasat Sambo dan Putri untuk melepaskan diri dari dakwaan pembunuhan berencana.

Kalau mengutip pendapat Reza Indragiri, seorang psikologi forensik. Ia mengaku belum teryakinkan dengan adanya pelecahan seksual yang Putri alami. Malah pelecehan tersebut terkesan tak wajar.

Salah satu alasannya karena Brigadir J tak memenuhi syarat sebagai pelaku pelecehan seksual. Jika dilihat dari relasi kuasa.

Brigadir J adalah seorang ajudan. Mana mungkin ia berani melecehkan istri atasannya di rumah atasannya.

Kalau opini publik begini. Ya kali Brigadir J melecehkan Putri yang lebih tua darinya. La wong pacarnya aja di Jambi cantik.

Cuma kemudian jadi pertanyaan juga. Kalau bukan karena pelecehan. Karena apa dong?

Hmmm, makin seru kan? Ada satu spekulasi liar. Brigadir J dianggap mengetahui rahasia besar Sambo. Makanya dibunuh.

Ada juga yang justru menganggap. Kalau sebenarnya yang mau dilecehkan itu Bigradi J, bukan Putri. Cuma karena malu ditolak, Putri memutarbalikkan fakta.

Motif Pembunuhan Brigadir Josua, Perlukah Diungkap?

Agak seru ketika menonton sebuah forum diskusi atau debat di Yotube TV berita. Saya mengikuti kasus ini memang melalui Youtube.

Pendapat pakar, mantan hakim, purnawirawan polisi, juga kuasa hukum, semua berbeda-beda.

Namun kebanyakan punya pendapat yang sama soal motif pembunuhan Brigadir J. Ada atau tak adanya pelecehan Putri. Tak akan berpengaruh banyak pada hasil persidangan.

Brigadir J sudah meninggal karena ditembak. Itu sudah jelas. Selain itu, ada tenggat waktu yang cukup lama antara kejadian pelecehan (jika ada) dengan hari eksekusi Brigadir J.

Jika pun harus dibuktikan itu hanya dalam rangka memulihkan nama Brigadir J. Selain itu, kalau cuma untuk mengungkap motif saja. Tak akan membebaskan Sambo CS dari hukuman.

Kasus Brigadir J Terkesan Rumit, Kenapa?

Kenapa kasus ini terkesan rumit dan sulit? Mungkin bagi netizen yang hanya mengamati, termasuk saya, sulit.

Kita hanya mengetahui puzle-puzle dari kejadian. Tak tahu cerita lengkapnya bagaimana.

Ditambah lagi dengan berbagai kesaksian yang berbeda antar tersangka. Kita juga medengar jika TKP dan alat bukti CCTV banyak dirusak.

Tapi kalau kata Jaksa Agung di acara Satu Meja Kompas TV. Ini sih perkara mudah dan biasa. Pelakunya saja yang luar biasa.

Jadi pusinglah kita. Eh, saya maksudnya. Emang sih, orang seperti saya rasanya nggak cocok mengawal kasus ini.

Selain baperan juga nggak sabaran. Mengingat, prediksinya kasus ini baru berakhir minimal bulan Desember atau tahun baru 2023.

Tapi udah terlanjur mengikuti, ya. Jadi mari lanjutkan saja curhat soal Polisi Tembak Polisi ini. Ya, curhat biasa selaku wakil netizen yang ingin ikut nimbrung. Hehehe.

Artikel ini cocok untuk teman atau saudaramu? Yuk, bagikan!

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *