kuliner malam hari di ngawi

Wisata Kuliner Ngawi Malam Hari: Cocok untuk Pelancong

Jalan-jalan ke Ngawi, rugi banget jika tidak menginap lama. Soal penginapan, tidak usah khawatir, banyak kok rekomendasi hotel murah di Ngawi yang pastinya tidak akan bikin kantong kempes. 

Selama di Ngawi, jangan lupa untuk mencicipi berbagai wisata kuliner Ngawi malam hari. Ya, hitung-hitung sekalian makan malam sambil menikmati suasana malam Kota Ngawi.

Terus, apa saja wisata kuliner malam di Ngawi yang populer dan cocok untuk pelancong? Berikut ulasan lengkapnya!

Wisata Kuliner yang Cocok Bagi Pelancong

Bicara makanan, sebenarnya semua kembali ke lidah masing-masing, ya. Sebab, selera orang itu kan beda-beda.

Cuma nih, menurut saya, kalau kita melancong ke kota lain, untuk wisata kulinernya bisa mencoba makanan khas daerah tersebut. Sebagai bentuk menjaga kekayaan kuliner Indonesia. Bukan begitu?

Tapi, kamu juga tetap boleh kok pergi ke tempat-tempat wisata kuliner lainnya, yang sedang hits dan kekinian. Intinya mah bebas saja, hanya saja sebagai pelancong jangan lupa untuk mencicipi makanan legendaris dari sebuah kota yang kita kunjungi, ya! 

Wisata Kuliner Ngawi Malam Hari

Ada kuliner malam apa saja ya di Ngawi? Pastinya banyak, dong. Berikut 5 rekomendasinya untukmu!

1. Seafood Mawardi

kuliner ngawi malam hari

Katanya nih, Seafood Mawardi adalah restoran seafood paling terkemuka di Ngawi. Lokasinya ada di Jalan Supriyadi, Kelurahan Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Patokannya depan Polsek Kota Ngawi. Tidak sulit untuk dicari, kan?

Menunya sangat lengkap, hampir semua seafood ada, mulai dari kepiting, udang, kerang, cumi, dan aneka ikan. Adapun menu yang paling populer adalah kepiting telur. 

Kalau mau berkunjung ke tempat makan di Ngawi yang satu ini, jangan lewat dari jam 10 malam. Soalnya jam bukanya mulai pukul 15.00 sampai pukul 22.00 WIB. 

Suasananya tempatnya gimana? Berdasarkan foto yang saya lihat di IG @sarilautmawardingawi, tempatnya semi terbuka, luas, rapi dan bersih. Cocok sebagai tempat makan malam bersama keluarga atau teman.  

2. Warung Soto Tenda Biru

kuliner legendaris ngawi

Warung Soto Tenda Biru adalah salah satu kuliner legendaris di Ngawi karena sudah dikelola oleh 4 generasi. Lokasinya ada di Desa Jururejo, Jrubong Gang 1, Ngawi. 

Menu andalan dari Warung Soto Tenda Biru ini bukan cuma soto ayam saja. Ada juga opor ayam dan pecel kuah. Keistimewaannya adalah, soto dan opornya menggunakan ayam kampung asli. Sehingga rasanya lebih gurih dan bikin nagih. 

Jam buka mulai dari 18.00-03.00 WIB. Tapi jangan terlalu malam ya saat mau ke Warung Soto Tenda Biru. Saya membaca ulasan salah satu pelanggan, katanya semua menu di warung ini terkadang sudah habis dalam waktu 4 jam saja. Wah laris banget.

3. Tahu Tepo Mbah Nem

makan khas ngawi
Gambar tahu tapo hanya sebagai ilustrasi

Tahu tepo (semacam lontong) adalah salah satu kuliner tradisional Ngawi. Rasanya unik, perpaduan antara tiga rasa: manis, sedikit asam, dan pedas. 

Bahan isian tahu tepo yakni lontong, tahu, telur, irisan kol, dan kecambah. Sementara kuahnya terbuat dari air asam jawa dan gula merah yang dibumbui dengan kacang tanah goreng, bawang putih goreng, dan cabe. Pelengkapnya adalah kecap manis bawang goreng. 

Wisata kuliner tahu tepo yang terkenal di Ngawi adalah Tahu Tepo Mbah Nem. Kenapa namanya Mbah Nem? Karena pendiri dan pemiliknya bernama Suminem. 

Jam buka mulai dari pukul 16.00 sampai 21.00 WIB. Lokasinya ada di Jalan Dr. Soetomo Ngawi. 

4. Pecel Pincuk Godong Jati Bu Lam

kuliner tradisional ngawi
Gambar hanya sebagai ilustrasi

Kebanyakan pecel dinikmati sebagai menu sarapan. Begitu juga di Ngawi. Tapi kalau kamu mau menikmati pecel di malam hari di Ngawi, kamu bisa membeli pecel pincuk godong jati Bu Lam. Buka pukul 16.00-23 WIB dan berlokasi di Jalan Raya Ngawi, Caruban. Tepatnya di depan SDN Sawo 2 Karangjati. 

Sesuai namanya, pecel Bu Lam disajikan menggunakan daun jati (godong jati) pincuk. Jika kamu makan pecel di warung Bu Lam, kamu akan benar-benar merasakan makan di warung tempo dulu. Kenapa?

Selain penyajian yang menggunakan daun jati, Bu Lam juga menyajikan air minum dengan kendi. Sangat alami dan tradisional. 

5. Kedai Kopi Omah Jengki

wisata kuliner ngawi

Mau menikmati malam terakhir saat berkunjung ke Ngawi, jatuhkan pilihanmu pada Kedai Kopi Omah Jengki. Kamu bisa mengobrol sambil sesekali menyeruput kopi di kedai kopi ini. 

Pas lapar, bisa memesan camilan seperti bakso dan kentang goreng atau menu berat seperti ayam geprek, nasi rames, serta asem-asem daging.

Kedai Kopi Omah Jengki berlokasi di Pelem III, Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Tempatnya berhadapan langsung dengan Kepatihan, situs warisan budaya Ngawi. Mulai buka pukul 16.00 dan tutup pukul 22.00 WIB. 

Mau wisata camping mewah di Jawa Timur? Cobain Glamping Bobocabin Padusan saja!

Rekomendasi Hotel Murah di Ngawi

Rekomedasi kulinernya sudah ada, bagaimana dengan rekomendasi hotel atau penginapan di Ngawi?

Soal hotel, supaya lebih mudah dan efektif, lebih baik kamu menyewa hotel yang bekerja sama RedDoorz. RedDoorz sendiri merupakan jaringan penginapan bugdet online terbesar di negara kita tercinta, Indonesia.

Selain membantu kamu memperoleh hotel yang murah dengan cepat, RedDoorz juga membantu para pemilik properti untuk meningkatkan layanan dan fasilitas. Sehingga, jika kamu menyewa hotel di RedDoorz, kamu akan mendapatkan hotel yang terjangkau, tapi berkualitas baik.

Mosok sih gak mau? Mau pastinya, kan? Makanya, saat berkunjung ke Ngawi, hotelnya pesan di RedDoorz, saja. Bisa pesan secara online melalui aplikasi RedDoorz.

Kesimpulan

Ingat ya, saat berkunjung ke Ngawi jangan lupa untuk berwisata kuliner di sana. Cobain juga untuk mencicipi wisata kuliner malam.

Pilihan kuliner Ngawi malam hari tentu banyak. Di artikel ini saya memberikan 5 rekomendasi yang cocok untuk dikunjungi pelancong. Ada Seafood Mawardi, Soto Ayam Tenda Biru, Tepo Tahu Mbah Nem, Pecel Pincuk Godong Jati, dan Kedai Kopi Omah Jengki.

Saat berwisata kuliner, jangan lupa untuk selalu mencoba berbagai kuliner khas dan legendaris dari sebuah kota, ya. Demi turut serta melestarikan kekayaan kuliner Indonesia di berbagai daerah. 

Artikel ini cocok untuk teman atau saudaramu? Yuk, bagikan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *