Pernahkah kamu merasa seperti saya dulu? Mental tidak sehat, insomnia sepanjang malam, otak dipenuhi overthinking, dan hati tidak karuan sama sekali.
Rasanya seperti hidup, tapi tidak hidup. Saya berjalan, makan, dan mandi seperti biasanya; tapi pikiran kosong, tidak sadar akan apapun yang saya lakukan.
Beruntung, di dalam diri saya masih ada suara kecil yang berkata, Luluk, kamu tidak baik-baik saja, lakukan sesuatu!
Dan akhirnya, saya memutuskan untuk bergerak. Saya pergi ke garasi sempit di samping rumah, lalu mengambil cangkul kecil. Saya pun mulai berkebun; membersihkan rumput, memangkas tanaman, dan menyiram.
Sejak saat itu, saya menemukan salah satu rahasia self-healing terbaik untuk diri saya: berkebun di rumah.
Apa Itu Self-Healing?

Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah self-healing. Meski demikian, mari pahami kembali arti self-healing dengan benar agar kita tidak salah kaprah.
Healing adalah proses penyembuhan dari luka, penyakit, atau trauma, baik secara fisik maupun emosional. Seringkali, proses ini melibatkan bantuan eksternal, seperti dokter atau terapis.
Sementara itu, self-healing merujuk pada proses penyembuhan yang kita lakukan sendiri tanpa atau dengan bantuan minimal dari luar. Ini melibatkan usaha pribadi untuk mengatasi masalah fisik, mental, atau emosional.
Ada banyak cara untuk melakukan self-healing mental, seperti meditasi, olahraga, menulis jurnal, atau bahkan berkebun. Semua itu bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan hidup kita.
Pentingnya Self-Healing
Dengan semakin bertambahnya umur, tantangan hidup juga semakin besar, bukan? Berbagai masalah selalu datang silih berganti yang menyebabkan stres dan kecemasan.
Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa berujung pada depresi. Itulah kenapa, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional. Agar hidup yang bagai roller coaster ini bisa kita lalui dengan lebih baik.
Salah satu cara untuk mencapai keseimbangan itu adalah dengan self-healing. Self-healing dapat membantu kita mengatasi perasaan negatif, mengontrol pikiran yang kacau, dan menyegarkan emosi. Sehingga kita bisa lebih tangguh menghadapi permasalahan hidup.
Batasan Self-Healing
Self-healing memang baik untuk pengelolaan emosi dan mental. Namun, kita perlu sadar bahwa self healing punya batasannya.
Kalau gangguan mental atau emosional yang kita hadapi sudah sangat berat—seperti depresi klinis atau gangguan kecemasan akut—self-healing saja tidak cukup.
Dalam kasus seperti itu, kita membutuhkan dukungan profesional seperti terapis atau konselor, yang dapat memberikan terapi dengan pendekatan yang lebih mendalam dan terstruktur.
Jadi, gunakan self-healing untuk mengatasi gangguan kesehatan mental ringan, seperti rasa jenuh dan stress.
Berkebun di Rumah: Bentuk Self-Healing Terbaik

Berkebun di rumah ternyata bisa menjadi salah satu bentuk self-healing terbaik untuk diri. Kenapa? Sebab berkebun melibatkan aktifitas fisik dan mental yang baik bagi kesehatan tubuh dan pikiran.
Lebih mendalam, mari kita lihat beberapa faktanya!
1. Berkebun Meningkatkan Kualitas Hidup
Banyak orang mengira berkebun hanya soal memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Padahal berkebun dapat meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh. Baik secara fisik, mental, dan emosional.
Merawat tanaman mulai dari menanam benih hingga panen akan memberi rasa puas dan bangga, yang akhirnya meningkatkan kepercayaan diri.
Melihat tanaman yang tumbuh subur akan memberi kebahagiaan dan rasa sukses. Selain itu, berkebun membantu kita lebih dekat dengan alam dan aktifitas fisik yang terlibat juga membuat tubuh lebih aktif.
2. Berkebun Memicu Produksi Hormon Kebahagian
Kegiatan berkebun bisa meningkatkan produksi hormon endorfin dan serotonin. Keduanya merupakan hormon kebahagian yang penting untuk kesehatan mental kita.
Endorfin berfungsi sebagai pereda stress alami yang mengurangi rasa sakit dan menciptakan perasaan bahagia. Produksi endorfin dipicu oleh aktifitas fisik seperti menggali, menanam, dan menyiram yang menyebabkan tubuh berkeringat dan merasa rileks.
Kemudian serotonin berperan dalam mengatur mood, mengurangi kecemasan, dan membantu mencegah depresi. Serotonin diproduksi melalui paparan sinar matahari dan perasaan relaksasi yang muncul saat kita terhubung dengan alam.
3. Berkebun sebagai Meditasi untuk Pikiran

Aktifitas berkebun, seperti menanam atau menyiram, membuat kita fokus sepenuhnya pada momen tersebut. Setiap gerakan kecil yang membutuhkan perhatian penuh membawa kita untuk bernapas dalam, menikmati ketenangan, dan melupakan beban pikiran.
Meski terlihat sederhana, ritme alami dalam berkebun juga memberikan ketenangan. Dengan bergerak perlahan dan memperhatikan detail tanaman yang sedang tumbuh, kita dapat melatih fokus, membangun rasa syukur, dan menemukan keseimbangan dalam hidup.
4. Terapi Hortikultura: Pendekatan yang Terbukti Berhasil
Banyak penelitian yang menunjukkan, jika berkebun tak hanya sekedar hobi, tetapi juga terapi yang terbukti secara ilmiah untuk meningkatkan kesejahteraan mental.
Berdasarkan pengamatan yang diterbitkan di Frontiers in Public Health pada tahun 2021, taman rumah dengan fungsi ekoterapi dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.
Di masa pandemi COVID-19, berkebun di rumah tidak hanya menjadi solusi dalam mengatasi dampak isolasi sosial, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan keanekaragaman hayati perkotaan dan memperbaiki kualitas lingkungan.
Penelitian lain dalam Notulae Botanicae Horti Agrobotanici Cluj-Napoca menyatakan bahwa terapi hortikultura secara signifikan dapat menurunkan tingkat depresi berdasarkan skor Beck Depression Inventory (BDI).
Dalam penelitian tersebut, rata-rata skor BDI peserta menurun dari kategori depresi ringan-sedang (14.00) ke level normal (7.87) setelah mengikuti program terapi selama 10 hari.
Berkebun: Self-Healing Terbaik
Bagi saya, berkebun menawarkan solusi sederhana namun ampuh untuk menjaga kesehatan mental. Aktivitas ini bukan sekedar membuat pikiran lebih tenang, tapi juga memberikan keseimbangan emosi yang nyata.
Buat kamu yang sedang mencari bentuk self-healing terbaik yang alami dan mudah, untuk mengisi ulang energi di tengah rutinitas sehari-hari, yuk berkebun di rumah saja!
Bagaimana cara memulainya? Baca di sini: Langkah untuk Memulai Berkebun di Rumah.
Referensi:
- https://www.researchgate.net/publication/335992653
- https://www.frontiersin.org/journals/public-health/articles/10.3389/fpubh.2021.740187/full
- https://m.facebook.com/hepriza.juwita/photos/berkebun-dapat-memberikan-banyak-manfaat-bagi-kesehatan-mental-di-antaranya1-mel/1292855665356342/?utm_source=chatgpt.com
- https://www.merdeka.com/sehat/merawat-tanaman-merawat-diri-manfaat-berkebun-bagi-kesehatan-fisik-dan-mental-232142-mvk.html?utm_source=chatgpt.com
- https://health.grid.id/read/353943770/manfaat-berkebun-untuk-kesehatan-mental-menciptakan-keseimbangan-hidup-yang-lebih-baik?page=all&utm_source=chatgpt.com
Wah self-healing yang dilakukan Kak Luluk cukup unik. Nggak semua orang bisa berkebun, tetapi masih bisa dilakukan di sekitar rumah. Setiap orang pastinya punya caranya sendiri untuk melakukan self-healing ya. Kalo saya sih paling sering nonton film favorit sambil ngemil dan rebahan. Eh itu termasuk self-healing bukan sih, wkwkwkwk.
Saya juga suka berkebun mbaa…meski berkebunnya adalah memelihara tanaman di dalam pot di teras depan. Tapi sudah memberi rasa bahagia. Memang betul berkebun bisa menjadi sebuah healing.
Bisa dilihat ya berkebun karena passion atau berkebun karena iri. Hehe … Waktu covid 19 kan banyak banget yg jadi suka berkebun. Eh pas pandemi hilang, itu kebunnya ikut terbengkalai
Beda dengan kami yg sejak kecil emang penghidupan dari hasil kebun. Mau musim atau enggak berkebun tetap jadi kegiatan sehari-hari ya
Setiap orang pasti mempunyai masalah. Dan sebenarnya cara mengatasi terbaik memang dari diri sendiri. Karena yang paling tahu, ya diri kita sendiri. Dan Mbak Luluk keren sudah menemukan self-healing dengan cara berkebun yang juga memberi manfaat lain, ada tambahan bahan pangan.
Setuju banget mbak berkebun adalah self healing terbaik. Aku juga kalau udah berkebun rasanya nyaman dan plong. Tapi, aku nggak se-telaten mbak Luluk yang keren bgt. Makanya aku seneng bgt kalau udah bersihkan rumput. Meski cape, tapi ada perasaan lega di hati, hehe. Udahnya jadi bisa tidur nyenyak.
Emg menyenangkan banget sih berkebun, baik di halaman rumah atau sawah. Apalagi kalo sampe menghasilkan. Kita bs dpt cuan dan bikin hormon happy makin membuncah.
Lbh seneng lagi, aku ga perlu keluar duit lagi buat ngegym, sesuatu yg dulu sangat mewah bisa keluar keringat. Bkn krn AC mati yak. Wkwk. Tp ini ya bs kena sinar matahari pagi yg sehat. Jd bikin imunitas kita lbh tggi dan ga gampang kena penyakit deh.
Bener nih. Self healing memang ada batasannya. Tidak semua permasalahan soal trauma atau stres akan selesai sama self healing. Malah bisa jadi akan bertambah parah
Makanya kalau emang sudah terlalu serius, kita tidak bisa melakukan self healing. Tapi butuh bantuan dari ahlinya.
MasyaAllah bener banget sih, ayahku juga salah satu obat stressnya katanya dgn berkebun. dan alhamdulillah beliau selalu rutin gituu katanya sambil olahraga jugaa
Ah iya nih. Berkebun bisa jadi salah satu cara self healing. Plus ada rasa senang ketika melihat tunas-tunas bermunculan, bertumbuh, berbunga, dan berbuah.
Serius, ini kereeenn banget ka Luluk.
Biasanya orang healing pasti cenderung ngabisin duid karena kalo ga travelling, nonton, atau belanja. Tapi ka Luluk dengan melakukan hal terbaik yang bikin rumah lebih hijau, explore lebih banyak hal terkait berkebun dan satu hal lagi, aku jadi ketanem banget top of mind ketika disebut blog berkebun, pasti keingetnya ka Luluk.
Sukaa..
Terus update mengenai tanaman menakjubkan yang ka Luluk tanam di kebun mungilnya yaa..