Akhir-akhir ini, saya semakin sering melihat orang-orang memakai sepeda listrik. Anak-anak yang pergi ke sekolah, emak-emak belanja sayur, dan bapak-bapak yang hendak ke Masjid.
Toko-toko khusus yang menjual sepeda listrik pun mulai bertebaran di Bangkalan, tempat saya tinggal. Mulai dari toko besar, sampai toko kecil yang agak ke dalam.
Hal itu secara tidak langsung membuat saya penasaran. Saya ingin tahu lebih jauh tentang sepeda listrik. Dan saya akan memulainya dengan mempelajari komponen sepeda listrik dan fungsinya.
Seperti Apa Bentuk Sepeda Listrik
Saat bicara sepeda listrik, sebenarnya mengacu pada dua jenis kendaraan berbasis listrik yang berbeda. Namun umumnya, masyarakat belum mengetahui soal ini.
Pertama ada e-bike, singkatan dari electric bicycle yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi sepeda elektrik. Selanjutnya ada e-moped di mana moped sendiri merupakan singkatan dari motor pedal.
Nah, kalau sepeda listrik yang saya maksud, yaitu yang sering saya lihat dan mulai banyak diperjualbelikan adalah e-moped. Emang apa sih bedanya e-bike dan e-moped ini?
E-bike merupakan pengembangan dari sepeda konvensional. Secara bentuk, masih sama dengan sepeda konvensional, hanya saja sudah dilengkapi dengan motor listrik dan baterai.
Namun, pengendara masih harus mengayuh pedal saat menggunakan e-bike. Sebab motor listrik pada sepeda listrik hanya bersifat memberikan bantuan tenaga pada pengendara dalam mengayuh pedal.
Sedangkan e-moped, secara bentuk dan cara pengoperasian lebih mirip dengan motor dan skuter. Ia dilengkapi dengan pedal, tuas gas atau throttle, juga motor listrik. Sehingga pengguna bisa memilih, mau mengendarai e-moped menggunakan pedal atau tuas gas.
Komponen Sepeda Listrik dan Fungsinya
Kita sudah paham ya bedanya e-bike dan e-moped. Jadi saya mau menegaskan, adapun komponen sepeda listrik yang akan saya bahas di sini adalah komponen sepeda listrik e-moped.
Setelah saya pelajari, berikut ringkasan dari komponen sepeda listrik dan fungsinya!
1. Motor Penggerak (Dinamo)
inilah ciri khas dari sepeda listrik, motor penggerak atau sering disebut juga dengan dinamo. Fungsi dari dinamo ini adalah mengubah energi listrik menjadi energi gerak atau mekanik.
Jenis dinamo ada 2, yaitu dinamo DC dan BLDC. Dinamo BLDC memiliki beberapa kelebihan antara lain: perawatan rendah, putaran halus sehingga tidak menghasilkan suara bising, efisiensi dan masa operasi lebih tinggi.
Pada sepeda listrik, dinamo biasanya terpasang di bagian hub motor (roda depan) atau pada mid drive motor (gear bagian depan).
2. Sistem Kontrol
Sepeda listrik dilengkapi dengan sistem kontrol (controller) yang pastinya tidak serumit sistem kontrol pada sepeda motor. Jenis-jenis controller ini bermacam-macam. Ada yang standar, ada yang berbentuk LED/LCD, serta controller full fitur.
Fungsi pertama dari controller adalah menggerakkan motor dengan mengubah tegangan searah menjadi arus bolak-balik. Sementara fungsi kedua dari controller yakni bertugas menyesuaikan tegangan yang mengalir ke dinamo.
3. Baterai dan Charger
Selain sangat vital, baterai adalah komponen dari sepeda listrik yang paling mahal. Fungsi utamanya tentu sebagai tempat penyimpanan arus listrik sebagai sumber energi utama.
Jenis dari baterai sepeda listrik bermacam-macam. Biasanya setiap jenis memiliki kapasitas daya yang berbeda-beda. Kapasitas ini akan mempengaruhi jarak tempuh dari sepeda listrik.
Dan tentunya, charger merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari baterai. Tanpa charger, maka kita tak akan bisa mengalirkan listrik ke baterai.
4. Sensor
Sepeda listrik memiliki banyak sensor, setiap sensor bertugas untuk mengukur parameter yang berhubungan dengan pengoperasian. Ada sensor kecepatan yang berfungsi mengukur laju sepeda.
Ada juga sensor torsi untuk mengukur besarnya daya tekanan yang diberikan pengguna. Selain itu, ada sensor-sensor lainnya seperti sensor rem, sensor suhu, dan sensor pedal assist.
5. Handle Gas (Throttle)
Handle gas pada sepeda listrik ada 2 jenis. Jenis kesatu adalah handle gas tarik. Cara menggunakannya yakni dengan menarik handle atau tuas gas sebagaimana handle pada sepeda motor.
Kedua ada handle model thumb throttle. Bentuknya berupa tombol yang harus ditekan dengan jempol tangan saat sepeda listrik hendak digunakan.
6. Handle Rem
Tuas atau handle rem sepeda listrik tidak berbeda jauh dengan handle rem pada sepeda konvensional.
Adapun yang membedakan, pada handle rem sepeda listrik memerlukan switch. Sebuah fitur atau alat yang dapat memutus listrik yang menuju ke dinamo secara otomatis. Sehingga gas dan rem tidak bekerja secara bersamaan.
7. Pedal
Meski bentuk dan cara pengoperasiannya hampir sama dengan motor listrik dan skuter, sepeda listrik dilengkapi dengan pedal kayuh. Inilah kemudian yang menjadi salah satu pembeda antara sepeda listrik, skuter, dan motor listrik.
Dengan adanya pedal kayuh ini, maka sepeda listrik bisa digerakkan menggunakan kaki sebagaimana sepeda konvensional.
8. Panel Display
Komponen sepeda listrik yang terakhir adalah panel display. Letaknya biasanya ada pada stang sepeda.
Fitur maupun tampilannya sangat bervariasi. Yang paling umum, panel display hanya menampilkan LED indicator untuk kapasitas baterai. Tapi ada juga yang menampilkan suhu kendaraan, waktu, dan speedometer.
Mau menyervis motor? Perhatikan 8 Komponen Motor Berikut!
Beli Sepeda Listrik, di OLX Aja!
Setelah mengenal 8 komponen sepeda listrik dan fungsinya, saya jadi bisa membayangkan bagaimana kendaraan beroperasi. Jadi tidak heran, kalau semakin ke sini, sepeda listrik semakin populer.
Meski mungkin tidak bisa kita gunakan untuk jarak jauh. Setidaknya sepeda listrik bisa kita pakai untuk ke sekolah, belanja sayur, ke supermarket, juga ke masjid. Kita jadi bisa hemat waktu, tenaga, dan bensin.
Ah jadi pengen beli sepeda listrik kan saya? Hmm… Kalau soal jual-beli sepeda listrik, baik bekas maupun baru, di OLX aja deh. Sudah pasti harga bervariasi, terpercaya, dan barang terjamin bagus.
So, beli sepeda listrik, di OLX aja!