Bagaimana cara jumper aki mobil yang benar? Salah satunya bisa dengan menghindari kesalahan-kesalahan dalam proses jumper aki mobil yang bisa berakibat fatal.
Ya, jangan sampai niat awalnya mau memperbaiki aki mobil yang soak, jadinya malah merusak sistem kelistrikan mobil atau aki meledak.
Karena itu, yuk hindari 10 kesalahan fatal saat jumper aki mobil berikut ini!
1. Tidak Mematikan Mesin Mobil
Mesin ke dua mobil –mobil pendonor dan mobil soak– harus dalam keadaan mati saat menghubungkan kabel jumper. Hal ini untuk menghindari munculnya percikapan api yang bisa menyebabkan ledakan.
2. Memasang Kabel Jumper Terbalik
Memasang kabel jumper terbalik dapat menyebabkan aki mobil yang soak menjadi overcharge dan rusak permanen. Oleh karena itu, penting untuk memasang kabel jumper dengan benar.
Pastikan kabel merah (+) terhubung ke kutub positif (+) dan kabel hitam (-) terhubung ke kutub negatif (-).
3. Menghubungkan Kabel Jumper ke Kutub Negatif Aki yang Soak
Selain menghubungkan kabel jumper dengan benar, ada satu hal penting yang perlu kamu perhatikan juga.
Pada mobil yang soak, kabel hitam (-) sebaiknya tidak kamu hubungkan ke kutub negatif (-). Tapi, dihubungkan ke bodi mobil, tepatnya pada bagian logam yang tidak dicat.
Kenapa? Menghubungkan kabel hitam pada kutub negatif mobil soak dapat menimbulkan percikan api.
4. Merokok atau Menggunakan Api di Dekat Aki
Aki mobil mengandung gas hidrogen yang mudah terbakar. Hindari merokok atau menggunakan api di dekat mobil saat jumper karena dapat memicu ledakan aki yang berakibat fatal.
Ledakan tersebut tentu saja bisa menyebabkan luka bakar, kerusakan mobil, dan bahkan kematian.
Baca juga: Bengkel Ganti Oli
5. Tidak Memakai Sarung Tangan dan Kacamata Keselamatan
Kesalahan fatal keempat saat jumper aki mobil adalah tidak memakai sarung tangan dan kacamata keselamatan. Hal ini dapat membahayakan diri karena aki mobil mengandung asam sulfat yang bersifat korosif.
Selain itu, saat menghubungkan atau melepas kabel jumper, ada kemungkinan terjadinya percikan api yang dapat mengenai mata.
6. Langsung Mengemudi Setelah Jumper
Aki mobil yang soak mungkin tidak terisi penuh selama proses jumper. Mengemudi setelah jumper dapat menghabiskan daya aki yang tersisa dan menyebabkan aki mobil soak kembali.
Jika kamu harus segera mengemudi setelah proses jumper, nyalakan lampu mobil dan peralatan elektronik lainnya seminimal mungkin untuk menghemat energi aki.
7. Mencoba Menyalakan Mobil yang Soak Berulang Kali
Jika mobil yang soak tidak bisa menyala setelah beberapa kali percobaan, hentikan dan periksa kembali kabel jumper atau hubungu teknisi ahli.
Memaksa menyalakan mobil setelah proses jumper dapat menyebabkan kerusakan pada aki dan strater mobil.
Aki mobil yang soak sudah kekurangan daya. Terus mencoba menyalakan mobil akan semakin menguras daya aki dan berisiko merusaknya secara permanen.
Lalu stater mobil akan bekerja lebih keras untuk bisa menghidupkan mesin. Terus mencoba menghidupkan mobil akan mebebani stater.
8. Melakukan Jumper Aki Mobil Sendiri tanpa Keterampilan yang Mumpuni
Meski terkesan mudah, jumper aki membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus. Seperti pengetahuan tentang sistem kelistrikan mobil dan peralatan untuk jumper.
Jika kamu tidak punya pengetahuan dan keterampilan tentang cara jumper aki mobil, sebaiknya hubungi teknisi profesional. Teknisi yang berpengalaman akan melakukan jumper aki dengan aman dan efisien.
9. Mengabaikan Tanda-Tanda Kerusakan Aki
Saat tanda-tanda kerusakan aki mobil mulai terlihat, sebaiknya kamu memeriksakan mobil ke bengkel. Jangan tunggu sampai aki soak atau rusak.
Adapun tanda-tanda kerusakan aki mobil antara lain: mesin mobil sulit dihidupkan, lampu mobil menjadi redup, klakson mobil lemah, aki mobil berbau busuk.
Ingat, jumper aki mobil bisa berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Pastikan kamu mengikuti langkah-langkah cara jumper aki mobil dengan hati-hati. Serta hindari 9 kesalahan di atas!