HRD (Human Resources Department) merupakan departemen atau bagian di suatu perusahaan yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan karyawan dan sumber daya manusia di perusahaan tersebut. HRD memainkan peran penting dalam memastikan bahwa perusahaan memiliki tim yang kompeten dan berkomitmen untuk mencapai tujuan organisasi, serta menjaga kesejahteraan dan motivasi karyawan.
Saat Anda menemukan lowongan kerja dan memasukkan lamaran pekerjaan ke sebuah perusahaan. Lamaran Anda yang berisi CV dan dokumen pendukung lain, nantinya akan diperiksa oleh HRD. Kemudian, mereka yang terpilih karena sesuai kualifikasi akan melanjutkan ke proses berikutnya, yaitu melakukan wawancara kerja.
HRD memiliki beberapa hal yang sering tidak disukai saat melakukan wawancara kerja. Meskipun setiap pewawancara memiliki preferensi dan gaya wawancara yang berbeda, ada beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari oleh pelamar. Berikut adalah beberapa hal yang tidak disukai HRD saat melakukan wawancara kerja:
1. Kurangnya Persiapan
HRD tidak menyukai pelamar yang datang ke wawancara tanpa melakukan riset sebelumnya. Pelamar yang tidak tahu apa-apa tentang perusahaan, posisi yang dilamar, atau industri terkait, cenderung terlihat kurang antusias dan tidak serius. Sebelum wawancara, pelajari latar belakang perusahaan, deskripsi pekerjaan, dan industri. Siapkan beberapa pertanyaan yang menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset.
2. Terlambat Datang
Datang terlambat tanpa pemberitahuan adalah tanda ketidakdisiplinan yang jelas. Ini memberi kesan bahwa Anda tidak menghargai waktu HRD dan perusahaan. Pastikan datang tepat waktu atau bahkan lebih awal untuk menunjukkan profesionalisme. Jika ada halangan yang menyebabkan keterlambatan, beritahukan HRD segera.
3. Berpakaian Tidak Sesuai
Penampilan memainkan peran penting dalam kesan pertama. HRD tidak menyukai pelamar yang tidak berpakaian sesuai dengan budaya perusahaan atau posisi yang dilamar. Pahami budaya perusahaan dan berpakaianlah secara profesional, sesuai dengan posisi yang dilamar. Sebagai aturan umum, lebih baik sedikit formal daripada terlalu kasual.
4. Sikap Negatif atau Tidak Sopan
Sikap yang tidak sopan, arogan, atau meremehkan orang lain akan sangat tidak disukai oleh HRD. Sikap ini dapat mencerminkan bagaimana seseorang akan berinteraksi dengan kolega dan atasan di tempat kerja. Tunjukkan sikap yang ramah, terbuka, dan respektif selama wawancara. Dengarkan dengan baik, jangan memotong pembicaraan, dan tunjukkan rasa hormat terhadap HRD.
5. Tidak Mampu Menjawab Pertanyaan dengan Baik
HRD tidak menyukai jawaban yang tidak jelas, terlalu umum, atau jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan. Ini bisa menunjukkan kurangnya kejelasan dalam berpikir atau ketidaksiapan. Berlatihlah menjawab pertanyaan umum dalam wawancara kerja, seperti mengapa Anda tertarik pada posisi ini?, apa kelemahan dan kekuatan Anda?, dan bagaimana Anda menghadapi tantangan di tempat kerja?. Pastikan jawaban Anda terstruktur dan relevan dengan posisi yang dilamar.
Baca juga: Training Karyawan
6. Membicarakan Gaji dan Tunjangan Terlalu Cepat
Membicarakan gaji atau tunjangan di awal wawancara, tanpa terlebih dahulu menunjukkan minat pada posisi dan perusahaan, bisa dianggap sebagai ketidakseriusan atau hanya mencari keuntungan finansial. Fokus pada peran, tanggung jawab, dan budaya kerja terlebih dahulu. Tanyakan tentang gaji dan tunjangan di tahap akhir wawancara, ketika HRD menganggap Anda sebagai kandidat yang serius.
7. Mengkritik Atasan atau Tempat Kerja Sebelumnya
Mengeluh atau berbicara buruk tentang atasan atau perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya dapat memberikan kesan buruk. HRD mungkin berpikir bahwa Anda bisa melakukan hal yang sama terhadap mereka di masa depan. Jaga pembicaraan tetap positif. Jika ditanya tentang pengalaman kerja sebelumnya, fokuslah pada pelajaran yang didapat dan bagaimana Anda tumbuh dari tantangan tersebut, daripada mengkritik.
8. Kegagalan Menunjukkan Minat
Pelamar yang terlihat tidak tertarik atau kurang bersemangat tentang posisi atau perusahaan akan membuat HRD ragu akan motivasi mereka. Ini bisa terjadi jika pelamar memberikan jawaban yang singkat atau tidak bertanya apapun kepada HRD. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan terhadap pekerjaan yang Anda lamar. Ajukan pertanyaan yang relevan tentang peran, tim, dan perusahaan untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik.
9. Berbohong atau Melebih-lebihkan Pengalaman
Berbohong atau melebih-lebihkan keterampilan atau pengalaman bisa menjadi kesalahan fatal. HRD akan memverifikasi informasi yang Anda berikan, dan ketidakjujuran dapat merusak peluang Anda mendapatkan pekerjaan. Jujur dalam setiap jawaban Anda. Jika Anda tidak memiliki keterampilan tertentu, jelaskan bagaimana Anda berusaha mempelajarinya atau bagaimana Anda mengatasi kekurangan tersebut di masa lalu.
10. Tidak Bisa Bekerja dalam Tim
Banyak posisi memerlukan kemampuan bekerja sama dengan tim. Jika pelamar memberi kesan bahwa mereka lebih suka bekerja sendiri atau tidak nyaman bekerja dalam kelompok, HRD mungkin menganggap mereka kurang cocok dengan budaya perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda bisa bekerja baik secara mandiri maupun dalam tim. Berikan contoh bagaimana Anda berkolaborasi dengan orang lain di proyek sebelumnya.
11. Tidak Mengikuti Petunjuk Wawancara
Jika HRD meminta Anda membawa dokumen tertentu atau mengisi formulir sebelum wawancara, tetapi Anda tidak melakukannya, ini bisa dianggap sebagai ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk. Selalu baca dan ikuti instruksi yang diberikan dengan teliti sebelum wawancara. Siapkan semua dokumen yang diperlukan.
12. Sikap Terlalu Memaksakan Diri
Pelamar yang terlalu agresif dalam menunjukkan diri atau terus-menerus bertanya tentang keputusan setelah wawancara dapat dianggap sebagai tidak profesional. Sikap memaksakan diri dapat mengganggu HRD dan menunjukkan bahwa Anda kurang sabar. Bersikaplah profesional dan berikan waktu bagi HRD untuk memproses lamaran Anda. Jika perlu, tanyakan tindak lanjut setelah beberapa hari dengan cara yang sopan dan tidak memaksa.
Wawancara kerja adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada HRD bahwa Anda adalah kandidat yang serius, kompeten, dan cocok dengan posisi yang dilamar. Menghindari kesalahan-kesalahan umum di atas dan mempersiapkan diri dengan baik akan meningkatkan peluang Anda untuk sukses dalam proses rekrutmen. Sifat profesional, persiapan matang, dan sikap positif sangat dihargai oleh HRD dalam wawancara kerja.
Jika Anda kesulitan mencari lowongan kerja yang sesuai dengan bidang Anda. Cobalah mencari lowongan pekerjaan di platform pencarian kerja seperti OLX. Platform ini menyediakan berbagai macam jenis pekerjaan yang bisa Anda pilih sesuai dengan keterampilan yang Anda miliki.