tips mengatasi gejala mara kering

Cara Mengatasi Mata Kering: Lakukan Perawatan Ini di Rumah, Ya!

Beberapa waktu lalu, pas lagi dikejar deadline tulisan, mata saya tiba-tiba terasa perih, panas, dan tidak nyaman saat menatap layar. Saya pikir itu hal remeh, mungkin mata lagi capek biasa aja. 

Namun, saat memaksakan diri lanjut kerja, mata saya malah berair tanpa sebab, dan penglihatan agak sedikit buram. Panik tidak? Jelas dong. Apalagi kerjaan belum pada kelar.

Akhirnya terpaksa saya mematikan laptop. Ya mau bagaimana lagi, mata saya sudah protes keras dan seolah bilang, “cukup dulu, ya. Saya butuh istirahat, loh!”

Memang sih, seminggu sebelumnya, saya lagi padat-padatnya kerja. Nyaris tiap hari dari pagi sampai larut malam, saya terus-terusan menatap layar laptop. 

Setelah mencari beberapa informasi, ternyata kebiasaan menatap layar dapat memicu mata kering. Dan beberapa gejalanya persis seperti yang saya alami: terasa panas, perih, lelah, dan sepet. 

Dan jujur, menurut saya gejalanya memang terkesan ringan. Namun, yang tidak saya sangka, kalau parah dampaknya serius juga, bahkan sampai mengganggu aktivitas. Dari situ saya mulai mikir, kondisi mata kering ternyata tidak boleh disepelekan.

Kamu punya pengalaman yang sama tidak? Kalau iya, mumpung gejalanya masih ringan, yuk atasi mata kering segera. Kabar baiknya, selama masih di tahap awal, ada banyak cara merawat mata kering yang bisa kita lakukan sendiri di rumah. 

Jadi, yuk, lanjut baca! Siapa tahu cara-cara ini bisa bantu kamu juga.

Apa Itu Mata Kering dan Kenapa Bisa Terjadi?

Hayo, siapa yang baru tahu kalau mata kering itu istilah medisnya adalah dry eyes syndrome atau sindrom mata kering? Tos, kita sama, kok.

Kalau disimpulkan dari tulisan Elvira dan Victor Nugroho Wijaya dalam Jurnal CDK Edisi Suplemen 2018, sindrom mata kering adalah kondisi ketika mata kehilangan kelembapan alaminya. Akibatnya, mata bisa terasa kering, lelah, perih, atau tidak nyaman.

Penyebabnya bersifat multifaktorial, artinya bisa dipicu oleh banyak hal sekaligus, baik dari luar maupun dalam tubuh.

Secara umum, sindrom ini terjadi karena dua hal utama. Mata tidak mampu memproduksi cukup air mata (disebut defisiensi aqueous), atau air mata yang sudah diproduksi terlalu cepat menguap dari permukaan mata (disebut mata kering evaporatif).

mata kering adalah

Kemudian, dari yang saya baca di Alodokter.com, penyebab turunan dari defisiensi aqueous itu cukup beragam. Bisa karena usia yang makin bertambah, kondisi medis tertentu, efek samping obat-obatan, atau karena kelenjar air matanya memang sudah rusak.

Sementara untuk kasus mata kering evaporatif, biasanya dipicu oleh hal-hal yang lebih dekat dengan keseharian kita.

Misalnya terlalu lama mantengin layar, cuaca yang kering atau berpolusi, kurang vitamin A, alergi, blefaritis (radang di area kelopak mata), atau kelopak mata yang tidak menutup sempurna.

Jangan Sepelein Mata Kering!

Tadi saya sempat cerita, kan? Kalau awalnya saya terkesan menyepelekan mata kering, menganggapnya sebagai rasa tidak nyaman biasa.

Tapi ternyata, mata kering bukan sekadar mata terasa perih atau panas sebentar. Kalau dibiarkan terus-menerus tanpa ditangani, kondisi mata kering bisa berkembang jadi lebih serius, bahkan berbahaya.

Dalam Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Averrous dari Universitas Malikussaleh (Vol.8 No.2, 2022), saya menemukan satu fakta yang cukup bikin saya merinding juga.

Ternyata, pada tahap yang parah, mata kering bisa bikin kornea terluka (ulkus), menipis, bahkan sampai berlubang. Tidak cuma itu, infeksi bakteri bisa ikut menyerang dan merusak kornea secara permanen.

Di beberapa kasus, muncul jaringan parut (semacam bekas luka) yang membuat kornea jadi keruh. Kadang-kadang, pembuluh darah ikut tumbuh secara abnormal dan berlebih (vaskularisasi) di permukaan kornea.

Dua kondisi tersebut bisa mengganggu jalannya cahaya masuk ke mata, dan akhirnya menyebabkan penglihatan menurun drastis. Dan dalam kondisi ekstrem, bisa sampai menyebabkan kebutaan.

dampak dari mata kering

Sayangnya, karena gejala mata kering sering datang pelan-pelan dan terkesan ringan di awal, kita jadi suka menunda untuk bertindak.

Padahal justru di tahap awal inilah kita punya peluang terbaik untuk mencegah kondisi memburuk. Asal tahu caranya dan mau mulai merawat mata dari sekarang.

Karena itu, #MataKeringJanganSepelein. Jangan tunggu sampai mata makin rewel baru cari solusi. Saat gejalanya masih ringan, justru itu momen terbaik buat kita untuk mulai peduli pada keluhan mata kering. Setuju?

Cara Efektif Mengatasi Mata Kering di Rumah

Sebelumnya, izinkan saya mengutip referensi lagi, ya (selanjutnya mungkin juga begitu). Maklum, saya bukan tenaga medis. Saya cuma orang biasa yang merasa mengalami mata kering dan sedang belajar cara mengatasinya. Mungkin sama seperti kamu juga.

Informasi selanjutnya yang ingin saya bagikan masih saya ambil dari sumber yang sama, yaitu Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Averrous. Jurnal ini menyebutkan bahwa tata laksana atau perawatan sindrom mata kering bisa dilakukan di rumah (self-care at home).

Saya pribadi menyebutnya sebagai cara merawat mata kering secara mandiri di rumah, versi sederhana yang bisa kita lakukan sendiri tanpa harus langsung ke dokter.

Bentuk perawatannya seperti apa? Antara lain menggunakan humidifier (alat pelembap udara), melakukan kompres hangat di area mata (hot compress), dan medical treatment seperti penggunaan obat tetes pelumas mata.

Sekarang, mari kita kupas satu per satu cara-cara praktis ini, ditambah beberapa langkah lain yang saya pelajari dari berbagai sumber!

cara mengatasi mata kering

1. Gunakan Obat Tetes Mata

Obat tetes apa sih yang cocok untuk mata kering? Yuk, kita cek rekomendasi dari situs rspondokindah.co.id (situs resmi Rumah Sakit Pondok Indah).

Untuk perawatan mandiri di rumah, obat tetes jenis artificial tears (air mata buatan) jadi salah satu solusi yang paling umum dan mudah dijangkau. Soalnya, obat ini bisa kita beli bebas, dengan atau tanpa resep dokter.

Kenapa disebut air mata buatan? Karena fungsinya memang meniru air mata alami. Membantu melumasi permukaan mata, menjaga kelembapan, sekaligus mengurangi penguapan yang bikin mata cepat kering.

Jadi, kalau kamu sering merasa mata perih, lelah, sepet, atau panas, tetes mata ini bisa banget jadi pertolongan pertama yang praktis sebelum kondisinya makin mengganggu.

Tapi ingat ya, jangan asal pakai. Gunakan sesuai petunjuk, supaya hasilnya efektif dan matamu tetap nyaman.

2. Kompres Hangat Kelopak Mata

Terkait hal ini, saya ingin mengutip penjelasan dari dr. Nadia Nurotul Fuadah yang disampaikan melalui kolom Komunitas Alodokter.com. Menurut beliau, mengompres kelopak mata dengan air hangat adalah cara sederhana yang dapat meredakan gejala mata kering.

Kenapa bisa begitu? Karena kompres hangat punya berbagai manfaat, di antaranya:

  • Meredakan peradangan ringan di sekitar mata.
  • Merelaksasi otot-otot mata yang terasa tegang, lelah, atau pegal.
  • Membantu mengangkat kotoran atau kerak halus (sekret) yang sering muncul saat mata sangat kering.
  • Merangsang kelenjar meibom di sekitar kelopak mata agar memproduksi lipid (minyak) secara optimal. Nah, lipid ini adalah salah satu komponen penting dalam air mata. Kalau produksinya cukup, maka air mata jadi lebih stabil dan tidak cepat menguap.

Lalu, bagaimana cara melakukan kompres hangat di rumah? Cukup rendam handuk kecil bersih ke dalam air hangat (bukan panas ya). Peras sampai airnya tidak menetes, lalu tempelkan ke kelopak mata yang tertutup selama 10–15 menit.

3. Membatasi Waktu Menatap Layar (Screentime)

Salah satu artikel di situs resmi Rumah Sakit Pusat Pertamina (rspp.co.id) menyebutkan bahwa, menatap layar bisa menurunkan frekuensi berkedip hingga 60% (dari 15 kali per menit jadi cuma 5–7 kali). Padahal, berkedip itu penting banget untuk menyebarkan air mata secara merata di permukaan mata.

Selain itu, sinar biru dari layar bisa mengganggu stabilitas air mata. Belum lagi kebiasaan menatap layar dari jarak dekat yang bikin mata cepat lelah dan air mata gampang menguap.

Nah, bagaimana dengan kita yang screentime-nya tinggi? Ya, mau tidak mau, kita perlu mengistirahatkan mata secara berkala, mengatur kontras layar, dan tentu saja jangan lupa berkedip.

Beberapa sumber juga menyarankan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Aturan ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Jeffrey Anshel di akhir 1990-an.

Menurut ulasan Tori Rodriguez di Optometry Advisor, beberapa pakar punya pandangan tersendiri soal aturan 20-20-20 ini. Dr. Pucker, misalnya, menilai bahwa bukti ilmiahnya masih terbatas.

Ia juga menekankan bahwa Dr. Anshel sendiri tidak pernah bermaksud menjadikan aturan ini sebagai pedoman medis yang mutlak. Tujuannya hanya satu, mengingatkan bahwa mata butuh jeda.

Sementara itu, Mark Rosenfield, PhD, menilai jeda 20 detik mungkin terlalu singkat, dan menyarankan waktu istirahat yang lebih lama (sekitar 1 hingga 2 menit).

Meski begitu, menurut Dr. Maturi, aturan ini tetap bisa menjadi cara sederhana untuk merelaksasi mata dari pekerjaan jarak dekat yang terus-menerus.

Jadi, intinya bukan pada angka “20-20-20”-nya, tapi pada kebiasaan memberi jeda. Kita tidak harus menunggu sampai mata terasa lelah untuk mulai berhenti sejenak. Justru, memberi waktu istirahat meski cuma sebentar jauh lebih baik daripada tidak sama sekali, kan?

Oh, ya! Beberapa waktu lalu, saya membangun kebiasaan jalan kaki setiap pagi sebagai langkah merelaksasi mata, baca di sini: Perjalanan Kecil Merawat Mata.

4. Waspadai Udara Kering

Udara kering itu terjadi saat uap air di udara sangat sedikit, jadi kelembapannya rendah. Dan kondisi ini bisa bikin tubuh terasa tidak nyaman, terutama di area mata. Saat udara kering, lapisan air mata akan lebih mudah menguap, yang akhirnya bisa menyebabkan mata kering.

Soal ini sebenarnya sudah banyak diteliti. Beberapa di antaranya dirangkum dalam skripsi Wadia Devanita Syaharani dari Universitas Hasanuddin Makassar, yang mengutip hasil-hasil penelitian sebelumnya.

Dari situ kita bisa melihat seberapa besar pengaruh lingkungan kering terhadap mata. Misalnya, terpapar udara kering selama satu jam saja bisa berdampak pada peningkatan penguapan air mata, gangguan stabilitas, penurunan ketebalan lapisan lipid, sampai menurunnya produksi air mata.

Yang sering luput disadari, udara kering itu tidak cuma terjadi di luar. Di dalam ruangan pun bisa, apalagi kalau full AC. Kok bisa? Karena AC bekerja dengan menyerap kelembapan udara untuk mendinginkan ruangan. Jadi meskipun terasa sejuk, udara di sekitarnya bisa sangat kering.

Kalau kamu termasuk yang sehari-hari bekerja di ruangan ber-AC, naik kendaraan juga pakai AC, lalu istirahat pun di tempat ber-AC, risiko mengalami mata kering bisa makin tinggi. Namun tenang, ada beberapa langkah simpel yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kenyamanan mata di tengah udara yang kering:

  • Sesekali matikan AC, supaya udara dalam ruangan tidak terus-menerus kehilangan kelembapannya.
  • Gunakan humidifier atau pelembap udara, agar kelembapan ruangan tetap terjaga dan mata tidak cepat kering.

Mata itu organ yang bekerja terus sepanjang hari. Tidak ada salahnya kita lebih peduli dengan kesehatannya, apalagi di tengah lingkungan yang sering tak bersahabat.

5. Konsumsi Cukup Vitamin A dan Omega-3

Pas baca artikel di website-nya Rumah Sakit Universitas Indonesia, saya menemukan bahwa ada nutrisi yang bisa membantu mata tetap lembap dan sehat. Dua di antaranya yang sangat penting: vitamin A dan omega-3.

Vitamin A ternyata fungsinya bukan cuma untuk penglihatan, tapi juga membantu menjaga permukaan mata tetap sehat dan lembap. Kalau sampai kekurangan, katanya bisa bikin mata makin mudah kering.

Makanan yang kaya vitamin A juga gampang ditemui, kok. Mulai dari wortel, hati sapi, brokoli, sampai tomat.

Terus ada juga omega-3. Nutrisi ini dapat menjaga keseimbangan lapisan lemak di mata, sehingga air mata tidak mudah menguap. Omega-3 juga punya efek anti-radang yang bagus untuk menjaga kesehatan mata secara keseluruhan.

Kamu bisa menemukan omega-3 di ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, atau dari biji-bijian seperti chia seed, biji rami, dan kenari.

Intinya, kalau mata sering terasa kering, jangan cuma mikirin soal AC atau gadget aja. Coba deh cek juga asupan makanan kita, karena ternyata, perawatan dari dalam itu sama pentingnya!

Insto Dry Eyes, Obat Tetes untuk Mata Kering

Insto Dry Eyes

Dari lima cara mengatasi mata kering yang saya sebutkan tadi, kamu tidak perlu bingung memilih hanya satu. Justru akan lebih baik kalau kamu mengombinasikannya, karena masing-masing cara saling melengkapi untuk memberikan hasil yang lebih optimal.

Nah, kalau bicara soal obat tetes mata untuk membantu meredakan mata kering, di antara banyak pilihan yang ada di pasaran, #InstoDryEyes adalah salah satu yang layak banget kamu pertimbangkan. Kenapa begitu?

1. Mudah Didapat, Termasuk di Daerah

Insto Dry Eyes sangat mudah ditemukan karena tersedia di minimarket dan apotek terdekat. Saya punya pengalaman pribadi terkait hal ini. 

Saya ini tinggal di desa, waktu kemarin membutuhkan Insto Dry Eyes, saya cukup pergi ke minimarket yang ada di pusat kecamatan. Waktu tempuhnya dari rumah sekitar 10 menit naik motor. 

Menurut saya, ketersediaan Insto Dry Eyes di minimarket ini juga jadi nilai plus saat bepergian. Soalnya sekarang, minimarket sudah tersebar luas di banyak tempat, mulai dari pinggir jalan raya, stasiun, terminal, sampai pusat perbelanjaan.

Jadi, kalau butuh pertolongan cepat untuk mata kering saat bepergian, tinggal cari Insto Dry Eyes di minimarket terdekat saja.

2. Ukuran Ringkas, Gampang Dibawa

Kemasan Insto Dry Eyes itu kecil, praktis, dan mudah masuk ke pouch P3K pribadi. Kalau kamu sering bepergian atau traveling, Insto Dry Eyes ini cocok banget dibawa. 

Di perjalanan, mata rentan kering karena debu, angin, atau polusi. Dengan membawa tetes mata ini, kamu bisa langsung menangani mata kering tanpa harus menunggu sampai pulang ke rumah. Iya, kan?

3. Bekerja Sebagai Air Mata Buatan

Insto Dry Eyes mengandung senyawa penting yang jadi andalan, yaitu Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC). Senyawa ini memungkinkan Insto Dry Eyes bekerja sebagai air mata buatan yang membantu meredakan gejala mata kering.

Mengacu pada penjelasan dari ihpmc.com, HPMC memiliki dua peran utama dalam tetes mata:

  • Pertama, sebagai pelumas. HPMC membantu membentuk lapisan yang menyerupai air mata alami untuk menjaga kelembapan mata, terutama di bagian kornea dan konjungtiva.
  • Kedua, sebagai penambah viskositas, atau dalam bahasa yang lebih sederhana, membuat tetes mata jadi sedikit lebih “kental” agar tidak cepat menguap. Efeknya, cairan bisa bertahan lebih lama di permukaan mata, memberikan rasa lega, dan mengurangi gesekan yang bikin mata terasa tidak nyaman.

Jadi, saat kamu meneteskan Insto Dry Eyes, kamu tidak sekadar membasahi mata, tapi juga benar-benar merawat dan melindunginya. Kandungan HPMC di dalamnya membantu mengurangi kekeringan, ketidaknyamanan, dan iritasi ringan pada mata akibat kekurangan cairan.

4. Aman dan Halal

Saya menyebut Insto Dry Eyes aman karena dua alasan. Pertama, produk ini sudah memiliki izin edar dari BPOM (nomor DTL1438202146A1). Kedua, bahan pengawet yang digunakan, yaitu benzalkonium klorida, termasuk zat yang umum dipakai dalam obat tetes mata.

Mungkin kamu pernah mendengar kalau bahan ini bisa menimbulkan efek samping. Itu memang benar, tapi efeknya sangat bergantung pada konsentrasi, frekuensi pemakaian, dan kondisi mata masing-masing pengguna.

Dalam skripsi dari Universitas Airlangga oleh Roisatu Hikmatul A’la, disebutkan bahwa benzalkonium klorida masih dapat ditoleransi dengan baik, terutama pada mata kering ringan, asal penggunaannya tidak lebih dari 4–6 kali sehari.

Nah, aturan pakai Insto Dry Eyes sendiri hanya 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Artinya, masih berada dalam batas aman untuk pemakaian harian.

Bagaimana dengan kehalalannya? Tenang, Insto Dry Eyes sudah bersertifikat halal dari MUI dengan nomor sertifikat LPPOM-00140094950419. Jadi buat teman-teman Muslim, tidak perlu ragu atau khawatir dalam menggunakannya.

5. Nyaman di Mata

obat tetes mata untuk mata kering

Beberapa hari ini, saya rutin memakai Insto Dry Eyes untuk menemani aktivitas saya yang nyaris setiap hari menatap layar. Saya biasanya menggunakannya tiga kali sehari, sesuai petunjuk di kemasan.

Soal waktunya sih tidak selalu pasti. Saya sesuaikan saja dengan kondisi mata, yang penting tetap berjarak dan tidak berlebihan.

Lalu, apa yang saya rasakan?

Insto Dry Eyes ini terasa nyaman saat diteteskan. Tidak ada rasa perih atau sensasi mengganjal. Awalnya memang terasa seperti meneteskan air biasa ke mata, tapi tak lama kemudian, mata kembali terasa normal.

Yang paling saya suka, mata yang tadinya terasa kering langsung terasa lembap, segar, dan lebih ringan. Jadi, kalau kamu sering mengalami mata kering, saya tidak ragu untuk merekomendasikan Insto Dry Eyes sebagai solusi perawatan sehari-hari di rumah.

Kapan Harus ke Dokter?

Meski sebagian besar gejala mata kering bisa ditangani sendiri di rumah lewat perawatan sederhana dan penggunaan obat tetes mata, bukan berarti semuanya bisa dianggap sepele, ya.

Kadang, ada kondisi yang butuh perhatian lebih serius dan tidak cukup ditangani dengan metode self-care at home saja.

Kalau kamu mengalami hal-hal berikut ini, sebaiknya segera konsultasi ke dokter mata:

  • Gejala tidak kunjung membaik meski sudah rutin pakai obat tetes mata dan mencoba perawatan rumahan lainnya.
  • Rasa sakit di mata makin parah, atau pandangan mulai kabur atau sering berubah-ubah tanpa sebab yang jelas.
  • Mata jadi sangat sensitif terhadap cahaya (photophobia).
  • Mata memerah terus-menerus, bukan hanya sesekali.
  • Ada riwayat medis, seperti operasi mata, penggunaan obat-obatan tertentu, atau gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis atau Sjögren’s syndrome.

Meskipun kita bisa melakukan banyak hal untuk mengatasi mata kering, ada saatnya peran tenaga medis jadi sangat penting. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional kalau gejala semakin parah.

Yuk, Rawat Mata Kering di Rumah!

Selama gejalanya masih tergolong ringan (seperti mata perih, lelah, atau terasa sepet), mata kering sebaiknya segera ditangani dengan perawatan sederhana di rumah (self-care at home).

Kamu bisa mulai dengan tetes mata artificial tears, lakukan kompres hangat, batasi waktu menatap layar, jaga kelembapan ruangan, dan cukupi asupan vitamin A serta omega-3.

Untuk pilihan tetes mata yang tepat, kamu bisa menggunakan Insto Dry Eyes. Kandungannya membantu mengembalikan kelembapan alami mata. Praktis dipakai baik di rumah, saat sibuk bekerja, maupun ketika sedang bepergian.

Yuk, mulai rawat mata sejak sekarang! Luangkan sedikit waktu untuk organ kecil yang bekerja keras setiap harinya ini.

Referensi:

  • https://www.journalofmedula.com/index.php/medula/article/download/690/557/4135
  • https://ojs.unimal.ac.id/averrous/article/download/8915/pdf 
  • https://repository.unair.ac.id/53809/13/FF%20FK%2041%2016-ilovepdf-compressed.pdf
  • https://jec.co.id/id/eye-condition/dry-eye-0
  • https://www.alodokter.com/komunitas/topic/cara-kompres-mata-kering-air-hangat-atau-dingin
  • https://www.alodokter.com/mata-kering
  • https://www.jawapos.com/kesehatan/01237692/jarang-berkedip-bikin-mata-jadi-kering-mitos-atau-fakta
  • https://theeyeobserver.com/id/understand-your-eyes/nutrition-dry-eye-what-do-you-really-know-about-omegas
  • https://nationaleyecenter.id/berapa-banyak-konsumsi-vitamin-a-yang-ideal/
  • https://hellosehat.com/mata/mata-lainnya/4-fakta-seputar-air-mata/ 
  • https://www.ihpmc.com/id/news/hpmc-used-in-eye-drops/
  • https://media.neliti.com/media/publications/398920-penyakit-mata-kering-8f4f28ee.pdf
  • https://www.rspondokindah.co.id/en/news/penanganan-sindrom-mata-kering
  • https://jec.co.id/id/article/sindrom-mata-kering
  • https://www.optometryadvisor.com/features/digital-eye-strain-may-not-be-solved-by-the-20-20-20-rule/
  • https://rspp.co.id/artikel-detail-718-Mata-Kering-Akibat-Penggunaan-Smartphone-Penyebab,-Dampak,-dan-Tips-Mengatasinya.html
  • https://repository.unhas.ac.id/id/eprint/43424/1/C011211045_skripsi_21-01-2025%20bab%201-2.pdf
  • https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/6-nutrisi-untuk-mata-indahmu
Artikel ini cocok untuk teman atau saudaramu? Yuk, bagikan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *