menabung atau investasi

Menabung atau Investasi: Mana Pilihan yang Lebih Bijak untuk Finansial?

Belakangan ini, topik soal finansial lagi ramai banget dibahas. Yang seru, nggak cuma orang dewasa atau yang udah punya keluarga aja yang tertarik, tapi anak muda juga mulai sadar pentingnya melek keuangan. Apalagi buat yang udah punya penghasilan sendiri dan pengen masa depan yang lebih terencana.

Nah, pas ngomongin soal finansial, pasti ada dua hal yang sering bikin bingung: menabung atau investasi? Mana yang sebenarnya lebih penting buat masa depan?

Oke, kita bahas dari dasarnya dulu. Menabung itu simpel, intinya menyisihkan uang buat disimpan—biasanya di rekening tabungan, biar aman dan gampang diakses kapan aja. Di sisi lain, investasi adalah lebih kayak mengelola uang biar berkembang, misalnya lewat saham, reksadana, atau properti.

Dua-duanya penting, tapi cara pakainya beda-beda, tergantung kebutuhanmu. Jadi, di artikel ini kita bakal kupas tuntas soal menabung dan investasi, biar kamu bisa milih mana yang paling cocok buat keuangan dan goals kamu. Stay tuned ya!

Menabung atau Investasi, Apa Bedanya?

Kalau kamu masih bingung soal perbedaan antara menabung dan investasi, yuk kita bahas lebih detail lagi.

Menabung itu sederhananya menyisihkan uang untuk disimpan dan digunakan di masa depan. Biasanya, uang yang ditabung disimpan di tempat yang aman, seperti rekening tabungan di bank.

Tujuannya bukan untuk meningkatkan nilai uang, tapi lebih ke memastikan dana itu tersedia saat dibutuhkan, seperti untuk dana darurat atau kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, investasi adalah langkah yang lebih strategis buat kamu yang ingin uangmu “bekerja” untukmu. Dalam investasi, uang dialokasikan ke berbagai aset, seperti saham, reksadana, obligasi, atau properti, dengan harapan nilainya tumbuh seiring waktu.

Kelebihan dan Kekurangan Menabung

menabung adalah

Menabung memiliki daya tarik utama yang sulit diabaikan, yaitu kemudahan dan rasa aman yang diberikannya. Ketika kamu menyimpan uang di rekening tabungan, dana itu tersedia kapan saja—tinggal tarik melalui ATM atau aplikasi perbankan.

Prosesnya cepat dan praktis, tanpa perlu menunggu waktu tertentu atau melalui prosedur yang rumit. Dalam situasi darurat, menabung menjadi solusi yang ideal karena uangmu bisa langsung digunakan tanpa hambatan.

Keamanan juga menjadi keunggulan besar dari menabung. Uang yang disimpan di bank dilindungi oleh lembaga penjamin simpanan (LPS), sehingga risiko kehilangan uang sangat kecil, bahkan jika terjadi masalah pada pihak bank.

Hal tersebut tentu dapat memberikan rasa tenang, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan risiko dalam dunia finansial.

Namun, menabung juga memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika kita berbicara tentang pertumbuhan nilai uang. Salah satu tantangan terbesar adalah pertambahan nilai yang lambat.

Bunga tabungan di bank, misalnya sering kali berada di kisaran 0,5% hingga 2% per tahun, tergantung kebijakan bank. Angka ini hampir selalu lebih rendah dari laju inflasi, yang rata-rata mencapai 3%-4% per tahun atau bahkan lebih tinggi di beberapa negara berkembang seperti Indonesia.

Apa dampaknya? Uang yang kamu tabung memang aman, tapi daya belinya bisa menurun seiring berjalannya waktu.

Contoh sederhana: jika dengan Rp100 ribu hari ini kamu bisa membeli sekantong kebutuhan pokok, beberapa tahun kemudian, dengan jumlah yang sama, kamu mungkin hanya bisa membeli sebagiannya.

Itulah yang disebut “kerugian tersembunyi” dari menabung, karena uangmu secara perlahan kehilangan nilai akibat inflasi.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi

investasi adalah

Investasi menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin uangnya bekerja lebih keras. Dibandingkan menabung, beberapa instrumen investasi mampu memberikan imbal hasil yang jauh lebih tinggi.

Misalnya, pasar saham dan reksadana saham sering kali mencatatkan return tahunan yang melampaui inflasi, bahkan bisa mencapai dua digit pada kondisi pasar yang baik. Properti juga menjadi favorit banyak orang karena nilainya cenderung meningkat seiring waktu, apalagi jika berada di lokasi strategis.

Dengan investasi, uang yang kamu sisihkan tidak hanya diam, tetapi berkembang. Konsep ini dikenal dengan istilah compounding atau bunga berbunga, di mana keuntungan yang diperoleh dari investasi dapat diinvestasikan kembali untuk menghasilkan keuntungan tambahan.

Dalam jangka panjang, potensi ini membuat investasi menjadi alat yang efektif untuk membangun kekayaan. Namun, di balik peluang keuntungan yang besar, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, yaitu likuiditas dan risiko.

– Likuiditas Terbatas

Likuiditas merujuk pada seberapa cepat dan mudah suatu aset atau investasi dapat diubah menjadi uang tunai tanpa kehilangan nilai yang signifikan. Aset yang likuid adalah yang dapat segera dijual atau dicairkan dengan harga yang hampir sama dengan nilai pasarnya.

Nah, tidak semua investasi mudah dicairkan kapan saja atau punya likuditas tinggi. Contohnya, investasi properti. Jika kamu membutuhkan dana dengan segera, menjual properti bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, tergantung kondisi pasar. Hal yang sama berlaku untuk beberapa jenis obligasi atau saham tertentu, terutama jika pasar sedang lesu.

– Risiko Nilai yang Fluktuatif

Risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari investasi. Nilai aset investasi, seperti saham atau reksadana, bisa naik-turun secara drastis dalam waktu singkat. Faktor seperti kondisi ekonomi global, perubahan kebijakan pemerintah, atau bahkan sentimen pasar dapat memengaruhi performa investasi.

Ada juga risiko kehilangan uang dalam jumlah besar, terutama jika tidak memahami instrumen investasi yang dipilih. Misalnya, membeli saham tanpa riset yang memadai dapat menyebabkan kerugian jika perusahaan tersebut mengalami penurunan kinerja. Risiko ini sering kali menjadi alasan orang enggan memulai investasi.

Baca juga: Investasi Paling Cuan

Menentukan Pilihan: Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

Ada hal penting lainnya yang juga perlu jadi perhatian, terutama bagi kamu yang masih bingung memilih antara menabung dan investasi untuk membuat kondisi finansial jadi lebih baik. Hal-hal tersebut yaitu:

  • Tujuan finansial: Kalau kamu ingin mencapai tujuan finansial dalam waktu singkat, maka menabung adalah pilihan yang bijak. Sedangkan jika kamu tidak masalah untuk menunggu lebih lama, investasi bisa jadi pilihan yang lebih menguntungkan.
  • Profil risiko: Baik menabung dan investasi, sama-sama memiliki risiko. Menabung memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan investasi. Jika kamu sanggup memberi toleransi pada kerugian dalam jumlah besar dan pertumbuhan nilai yang fluktuatif, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi.
  • Waktu: Semakin panjang waktu yang kamu siapkan untuk menabung atau investasi, makin besar potensi keuntungan yang bisa didapatkan.

Pilihan Produk Investasi yang Mudah dan Aman

Jika sedang mencari produk investasi yang mudah dan aman, Investasi Celengan dari AmarthaFin bisa jadi opsi yang tepat. Pada dasarnya, Celengan merupakan produk investasi yang termasuk dalam AmarthaFin.

Dengan produk ini, kamu bisa mulai berinvestasi dari Rp10.000 saja dan berlaku kelipatannya. Investasi Celengan di AmarthaFin akan membantumu mencapai berbagai tujuan keuangan sekaligus mendapatkan passive income mingguan. Kamu pun bisa sekaligus berkontribusi pada pendanaan UMKM yang ada di Indonesia.

Jadi, itulah beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan kamu dalam memilih antara menabung atau investasi untuk kebutuhan finansial di masa depan. Apapun pilihanmu, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, kamu hanya perlu mencari mana yang paling sesuai dengan kebutuhan serta tujuan finansial yang sudah kamu rencanakan.

Artikel ini cocok untuk teman atau saudaramu? Yuk, bagikan!

Related Posts

8 thoughts on “Menabung atau Investasi: Mana Pilihan yang Lebih Bijak untuk Finansial?

  1. Investasi dan menabung keduanya kalau bisa harus punya. Menabung buat keperluan jangka pendek. Sementara investasi diperlukan untuk menabung jangka panjang. Investasi Celengan di AmarthaFin ini keren juga yaa bisa berinvestasi dari jumlah yang minimal sekali jadi tidak memberatkan nasabahnya.

  2. Aku sih milih nambah tabungan dulu baru ngumpulin untuk investasi biar agak banyak gitu. Tapi untuk investasi masih percaya investasi emas aja, belum berani coba yg lain.

  3. Menarik sekali infonya kak. Penasaran dgn investasi apa tuh ya di AmarthaFin yang mulai 10rb an. Yg pasti, produknya aman donk ya. Bukan utk pinjol2/investasi bodong tuh.

    Aku biasanya naruh 10% uang di tabungan. Sisanya aku masukin prodk investasi yg beragam. Mulai dr aset emas, kripto, hingga saham. Sesuai porsi dan kebutuhannya masing2 deh.

  4. Kalau menurut saya, menabung dan investasi sama-sama penting. Apalagi memang tujuan dan digunakan untuk keperluan yang berbeda. Tabungan untuk kebutuhan sekarang, investasi sesuai jangka waktu. Hanya memang ya, harus jeli memilih investasi yang sesuai, termasuk menyesuaikan profil risiko juga.

  5. Menurut saya, investasi dan menabung keduanya penting, tergantung tujuan finansialnya apa. Selain itu juga perlu dipertimbangkan faktor risikonya sebagai pertimbangan condong ke pilihan yang mana

  6. Menurutku sih, emang penting untuk memahami perbedaan menabung dan investasi agar keuangan lebih terarah. Menabung penting untuk dana darurat, investasi untuk tujuan jangka panjang. Jadi lebih jelas kapan harus menabung dan kapan berinvestasi.

  7. Menurutku dua duanya punya tujuan yg berbeda sih yaa mba hhehee. bener sih, kalau kata orang kalau mau untuk masa depan, misal dana pensiun atau apa mending invest ga sih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *