penyebab bunga cabe rontok

Penyebab Bunga Cabe Rontok: Catatan Kecil dari Kebun Rumahku

Pernah enggak sih ngerasain semangat tanam cabe, tapi ujung-ujungnya malah patah hati? Saya pernah. Waktu itu saya lagi semangat-semangatnya berkebun di halaman rumah. Niatnya sih sederhana, biar bisa panen sendiri, tinggal petik kalau butuh.

Tapi begitu cabe mulai berbunga, eh… malah rontok semua bunganya. Enggak sempat jadi buah. Harapan panen cabe rawit dari kebun mini saya hancur sudah.

Jujur, waktu itu saya kesal banget. Tapi entah kenapa saya masih sabar. Saya biarkan saja tanamannya tumbuh sekenanya. Kebetulan saat itu musim hujan, dan saya pikir, “Ya sudahlah, mungkin belum waktunya.”

Lalu datanglah musim kemarau, dan ajaibnya… tanaman cabe yang sempat saya abaikan itu mulai berbunga lagi. Kali ini, bunganya enggak rontok. Satu per satu mulai jadi buah. Rasanya senang sekali, seperti ada hadiah kecil karena enggak menyerah terlalu cepat.

Dari pengalaman itu, saya jadi penasaran: kenapa ya bunga cabe bisa rontok? Apa cuma karena musim hujan saja? Atau ada sebab lain?

Akhirnya saya mulai belajar. Baca-baca artikel, nonton video, dan pelan-pelan saya kumpulkan informasi. Bukan cuma untuk menanam cabe berikutnya, tapi juga untuk berbagi dengan teman-teman yang mungkin pernah mengalami hal serupa.

Karena ternyata, kerontokan bunga cabe itu bukan hal sepele. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil panen. Bunga yang rontok adalah tanda bahwa ada yang tidak seimbang pada tanaman.

pohon cabe
Saya sedang memangkas daun tanaman cabe saya yang bunganya rontok

Kerontokan Bunga Itu Proses Alamiah

Setelah mengalami sendiri bunga cabe rontok di kebun rumah, saya mulai mencari tahu. Dari berbagai sumber, saya menemukan satu fakta menarik: kerontokan bunga bisa jadi bagian dari proses alamiah tanaman.

Tanaman, seperti makhluk hidup lainnya, juga bisa mengalami stres. Saat mereka merasa terganggu—entah karena cuaca ekstrem, air terlalu banyak atau terlalu sedikit, serangan hama, atau perubahan lingkungan yang drastis—mereka akan berusaha melindungi diri.

Salah satu caranya adalah dengan menggugurkan bunga. Tujuannya agar energinya bisa dialihkan untuk bertahan hidup.

Namun, kerontokan bunga tidak selalu berarti tanaman sedang stres. Bisa juga karena hal-hal lain yang lebih spesifik, seperti kekurangan nutrisi tertentu, penyerbukan yang gagal, atau kesalahan dalam pemupukan.

Jadi, bunga yang rontok itu seperti alarm, tanda bahwa ada yang tidak seimbang, baik dari dalam maupun dari luar. Dari situ saya mulai mengerti bahwa fase berbunga adalah masa paling sensitif dalam hidup tanaman.

Banyak orang senang saat melihat tanaman cabenya berbunga lebat. Saya juga begitu, dulu. Tapi sekarang saya tahu, berbunga banyak belum tentu akan berbuah banyak. 

Kalau semua bunga rontok, ya sama saja, kan? Itulah kenapa menjaga bunga agar tetap kuat dan bertahan jadi hal yang sangat penting.

7 Penyebab Bunga Cabe Rontok

Setelah tahu bahwa bunga cabe rontok bisa jadi proses alamiah, saya makin penasaran—apa saja sih yang bisa memicunya?

Ternyata, ada cukup banyak faktor yang bisa menyebabkan bunga cabe gagal menjadi buah. Beberapa mungkin sudah sering kita dengar, tapi ada juga yang tanpa sadar sering kita abaikan.

Setidaknya, ada tujuh penyebab umum kerontokan bunga. Yuk, kita bahas satu per satu. Siapa tahu salah satunya sedang terjadi di kebun kita.

1. Kekurangan Kalsium, Bikin Tangkai Jadi Lemah 

Kalsium bukan hanya penting bagi tulang manusia, tapi juga vital untuk “tulang” tanaman, yaitu dinding selnya. Kekurangan unsur hara ini bisa membuat tanaman rentan, terutama saat masa-masa penting seperti pembungaan dan pembuahan.

Kalau tanaman cabe kekurangan kalsium, dinding sel di sekitar pangkal bunga menjadi tipis dan lemah. Akibatnya, bunga gampang lepas sebelum sempat menjadi buah. Ini yang sering kali tidak kita sadari: tanaman tampak sehat, tapi bunganya tetap rontok satu per satu.

Untuk mencegah ini, tanaman perlu asupan kalsium yang cukup, apalagi saat fase pembungaan.

Ingin memenuhi kalsium tanaman cabe? Coba pupuk organik cair untuk cabe yuk!

2. Terganggunya Proses Penyerbukan

Kerontokan bunga cabe bisa juga terjadi karena penyerbukan yang gagal. Saya menyebutnya bunga mandul—bukan dalam arti biologis sebenarnya, tapi sebagai istilah untuk menggambarkan kondisi di mana benangsari tidak berhasil membuahi putik.

Gangguan penyerbukan ini bisa terjadi karena berbagai hal. Misalnya:

  • Angin kencang atau hujan deras yang datang saat bunga sedang mekar. Serbuk sari yang ringan bisa luruh sebelum sempat menempel ke putik.
  • Tidak adanya serangga penyerbuk. Serangga seperti lebah atau lalat kecil biasanya membantu proses penyerbukan secara alami. Tapi kalau terlalu sering menyemprotkan pestisida yang salah atau berlebihan, serangga-serangga ini bisa ikut mati.

Jadi, kalau kamu melihat banyak bunga cabai yang rontok tanpa jadi buah, bisa jadi penyebabnya bukan pada bunganya saja, tapi pada proses penyerbukannya yang terganggu sejak awal.

3. Kelebihan Unsur Nitrogen (N)

Nitrogen sebenarnya sangat dibutuhkan tanaman, terutama pada fase vegetatif—fase awal pertumbuhan ketika tanaman sedang giat-giatnya membentuk tunas, daun, dan cabang.

Namun, ketika tanaman sudah masuk fase generatif seperti pembungaan, kebutuhan akan nitrogen justru menurun. Jika terjadi kelebihan unsur N pada fase ini, dampaknya bisa negatif.

Alih-alih fokus mempertahankan bunga dan membentuk buah, tanaman malah kembali “terpicu” ke fase vegetatif. Energinya dialihkan untuk membentuk tunas dan daun-daun baru, bukan menopang bunga. Akibatnya, bunga-bunga yang sudah muncul jadi mudah rontok satu per satu.

Adapun unsur yang lebih dibutuhkan oleh tanaman pada masa generatif yakini unsur fosfor (P) dan kalsium (K).

4. Kekurangan atau Kelebihan Air

Rajin menyiram tanaman itu penting, apalagi di musim kemarau. Tapi ternyata, rajin saja enggak cukup. Tanaman, seperti kita, butuh air dalam kadar yang pas. Enggak kurang, tapi juga jangan berlebihan.

Pada masa berbunga, tanaman butuh banyak energi untuk membentuk buah dan biji. Proses ini sangat bergantung pada ketersediaan air.

  • Kalau air terlalu sedikit, tanaman akan merasa kelelahan. Untuk bertahan, ia akan mengurangi beban, salah satunya dengan menggugurkan bunga. Proses ini disebut absisi, di mana terbentuk jaringan gabus di pangkal tangkai bunga, membuatnya lepas sendiri.
  • Sebaliknya, kalau air terlalu banyak, malah bisa jadi bencana juga. Kelebihan air membuat tanah kekurangan oksigen. Jaringan tangkai bunga jadi rentan dan mudah copot.

Jadi, yang paling ideal adalah menjaga tanah tetap lembap tapi tidak becek. Kalau tanah terlalu cepat kering, bantu dengan penyiraman rutin. Tapi kalau air suka menggenang, artinya kita perlu memperbaiki drainasenya.

5. Serangan Hama dan Virus

hama trips pada cabe

Selain faktor lingkungan, rontoknya bunga cabai juga bisa disebabkan oleh serangan hama dan virus. Salah satu hama yang sering menyerang adalah trips.

Trips merupakan serangga kecil yang mengisap cairan dari jaringan tanaman. Bila bunga yang terserang, maka bunga tersebut akan rontok sebelum sempat menjadi buah.

Tak hanya hama, serangan virus juga bisa menjadi penyebabnya. Salah satu yang cukup dikenal adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV), yang ditularkan oleh serangga seperti kutu daun. 

Tanaman yang terserang biasanya menunjukkan gejala daun keriting, pertumbuhan terhambat, dan tentu saja, bunga yang rontok.

Saat tanaman terserang CMV, mereka akan memprioritaskan kelangsungan hidupnya. Energi yang seharusnya digunakan untuk mempertahankan bunga dialihkan untuk membentuk senyawa pertahanan alami. 

Kemudian untuk mengurangi beban, tanaman akan “merelakan” bunga-bunganya. Ini adalah bagian dari mekanisme bertahan hidup tanaman secara alami.

6. Cuaca dan Suhu yang Labil atau Ekstrem

Perubahan suhu yang terlalu drastis—misalnya dari panas menyengat di siang hari ke dingin menusuk di malam hari—bisa menjadi pemicu stres pada tanaman.

Dalam kondisi ini, tanaman akan terus-menerus menyesuaikan diri agar bisa bertahan. Masalahnya, proses adaptasi tersebut membutuhkan energi dalam jumlah besar. 

Energi yang seharusnya digunakan untuk pembentukan dan pematangan bunga pun akhirnya dialihkan untuk bertahan hidup. Akibatnya, bunga cabai rontok satu per satu karena tak lagi menjadi prioritas utama.

gambar buah cabe
Setelah memasuki musim kemarau, akhirnya cabe saya berbuah juga

7. Kurangnya Sinar Matahari Saat Fase Berbunga

Bayangkan tubuh tanaman seperti baterai yang harus diisi ulang setiap hari. Nah, sinar matahari adalah charger utamanya.

Saat fase berbunga, tanaman membutuhkan banyak energi. Tapi ketika matahari enggan muncul karena mendung berkepanjangan, suplai energi pun terputus. 

Tanaman sebenarnya punya cadangan energi berupa senyawa bernama ATP—semacam “power bank” internal. Tapi agar power bank ini terisi, tanaman perlu fosfat (unsur P) sebagai bahan utamanya.

Itulah kenapa dalam dunia pertanian, unsur P sangat disarankan di masa-masa menjelang berbunga.

Bunga Cabe Rontok? Dari Situ Saya Belajar Banyak

Jadi, penyebab bunga cabe rontok bisa bermacam-macam. Dan kadang, lebih dari satu terjadi bersamaan. Seperti yang saya alami sendiri saat menanam cabai di musim hujan.

Bunga banyak yang rontok, kemungkinan besar karena hujan deras. Air yang berlebih juga membuat akar kekurangan oksigen. Ditambah lagi, daun-daunnya sempat keriting—indikasi bahwa mungkin ada serangan virus juga.

Pengalaman ini membuat saya sadar, memahami fase hidup tanaman dan menyesuaikan perawatan itu penting. Misalnya, kelebihan nitrogen di masa generatif justru bisa menarik tanaman kembali ke fase vegetatif, memicu tumbuhnya daun dan tunas baru, bukan mempertahankan bunga.

Dengan mengenali berbagai kemungkinan penyebab dan memberi perawatan yang sesuai, semoga tanaman cabai kita bisa lebih tahan dan tetap berbuah lebat, meski tantangan datang silih berganti.

Artikel ini cocok untuk teman atau saudaramu? Yuk, bagikan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *