Cara Bangun Pagi – Kenapa sih harus bangun pagi? Kalau saya pribadi punya banyak alasan. Salah satunya sama dengan alasan Nagita Slavina. Saya kalau tidur harus tidur cantik. Minimal 5 jam tanpa jeda dan paling lama 8 jam.
Saya kalau tidur kurang dari 5 jam atau tidurnya kepotong-potong. Otomatis saya akan ngantuk banget dan tidak akan bisa bangun sekalipun ada sudah membunyikan alarm.
Lebih dari 8 jam juga tak bisa. Setelah bangun, saya merasa uring-uringan. Badan dan pikiran jadi kayak kurang sehat dan fresh.
Alasan lainnya, saya masuk tipe orang yang produktif di pagi hari. Makin pagi saya bangun, maka makin produktif. Otak saya jadi banyak ide dan tubuh saya jadi lebih aktif.
Tapi masalahnya, saya juga orang yang mudah stres. Saat stres, saya dengan mudah bisa mengalami insomnia. Tidur di atas jam 12 malam. Malah kadang benar-benar baru bisa memejamkan mata di jam 2 atau jam 3 pagi.
Lalu apa yang terjadi jika saya mengalami insomnia parah?
Efek tidak Baik dari Begadang
Jika saya tidur jam 1, maka saya akan bangun di jam 5 atau jam 8. Dan keseringan jam 8. Nah, jika tidurnya di atas jam 1. Wes alamat, saya baru bangun di jam 9.
Subuhannya gimana? Sebagai orang Islam, saya ingin menjawab pertanyaan ini dengan jujur. Tak ada niat membanggakan diri ataupun sebaliknya. Saya tidak salat subuh.
Bagi orang Islam, subuh masuk salat wajib yang tak boleh ditinggalkan. Inilah yang menjadi alasan bagi saya untuk berusaha lagi agar konsisten bangun di pagi hari. Kalau bisa sebelum waktu subuh tiba. Sekitar jam 4 atau 4.30 kalau di Madura.
Selain kehilangan momen salat subuh. Sudah pasti saya juga tidak produktif. Tak ada ide yang mengalir sama sekali. Sehingga saya absen menulis di blog hampir 15 hari lamanya.
Kerjaan saya jug malas-malasan. Tiduran saja sambil nonton youtube atau scroll sosial media setelah bangun. Itu terjadi sampai malam lagi dan saya insomnia lagi.
Cara Bangun Pagi ala Luluk Sobari
Saya sadar, bangun pagi dan tak ketinggalan salat sangat penting bagi saya. Bukan hanya karena takut neraka. Tapi saya benar-benar butuh untuk bangun pagi. Butuh untuk salat subuh juga.
Waktu subuh selalu punya suasana tersendiri bagi jiwa dan pikiran saya. Berdoa, berdzikir, dan mengaji di subuh hari. Sugguh saya sangat rindu.
Namun, pikiran dan hati tak bisa berkompromi. Saya masih stres. Sekalipun mencoba menghidupkan alarm saya tetap tidak bangun. Berpesan pada orang rumah juga percuma. Saya tidak akan bangun selama waktu tidur saya belum terpenuhi.
Mendengarkan ceramah juga tak bekerja. Keistimewaan-keistimewaan bangun subuh tak lagi mempan untuk menggugah hati. Duh, pada kondisi ini, jujur saya takut. Apakah hati saya sudah mati dari hidayah?
Sampai akhirnya saya memutuskan untuk kembali bekerja di ladang. Aktifitas yang lama saya tinggalkan.
Hari pertama, 22 September 2022, saya sangat memaksakan diri. Saya baru berangkat ke ladang di jam 9 pagi. Saya mulai mencangkul untuk membersihkan rumput.
Keesokan harinya, saya datang 1 jam lebih awal. Kemudian setelah 10 hari saya sudah bisa bangun di jam 5 dan ke ladang di jam 6.
Target selanjutnya, bangun di jam 4. Doakan ya semoga saya bisa, kuat, dan mau mengusahakan upaya cara bangun pagi ini.
Sistem Kerja Tubuh
Kenapa saya akhirnya terfikir untuk melatih diri bangun pagi dengan bekerja ke ladang? Setelah saya pikir-pikir. Sepertinya ini ada kaitannya dengan sistem kerja tubuh.
Di ladang saya benar-benar bekerja keras. Tubuh saya pun bergerak dan aktif. Saya masuk wonder woman deh pokoknya kalau sudah di ladang.
Saya bisa mekasa diri saya bekerja fisik mulai jam 6 sampai jam 10 siang. Paling dijeda makan sebentar di jam 9-nan.
Hal ini rupanya bisa membuat tubuh saya kelelahan. Sehingga di jam 8 malam tubuh saya sudah minta istirahat. Saya pun tak bisa menahan kantuk yang berat.
Benar memang petuah banyak orang. Menjadi konsisten itu sangat sulit. Perlu adanya latihan yang terus berulang.
Semoga upaya ini tidak berhenti di tengah jalan. Sungguh, saya rindu sekali indahnya subuh. Tak hanya untuk merapalkan puja dan puji pada Yang Maha Agung. Tapi juga untuk menyaksikan dengan mata telanjang. Perpindahan gelap pada terang.
Karena itu, sampai 3 bulan ke depan. Saya akan terus pergi ke ladang, cara bangun pagi yang cukup ampuh bagi saya.
3 thoughts on “Bekerja di Ladang, Jalan Ninjaku Bangun Pagi Setiap Hari”
Comments are closed.